REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Belanda telah menarik kembali 600 ribu masker yang diimpor dari China karena ditemukan cacat. Sebelumnya, Belanda menerima 1,3 juta masker dari China pada 21 Maret dan mendistribusikannya ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan.
Namun Kementerian Kesehatan Belanda mengetahui cacat produk tersebut setelah inspeksi kualitas pengiriman tidak memenuhi kriteria kualitas. Masker KN95 seharusnya dapat menyaring di atas 95 persen partikel, tetapi yang diimpor dari China memiliki membran filter yang rusak.
"Tes kedua juga mengungkapkan, masker tidak memenuhi norma kualitas. Sekarang telah diputuskan untuk tidak menggunakan pengiriman," kata Kementerian Kesehatan Belanda dilansir di Euronews, Ahad (29/3).
Belanda bukan satu-satunya negara yang mengimpor peralatan medis yang cacat dari China untuk mengatasi penyakit ini. Spanyol sebelumnya mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan mengembalikan 640 ribu kit pengujian cepat yang dibeli dari perusahaan China.
Setelah pengujian pada batch yang sudah diimpor, Spanyol menemukan bahwa alat tersebut hanya memiliki tingkat deteksi 30 persen. Pemerintah menekankan, kit tersebut bersertifikat CE menunjukkan kesesuaian dengan standar Eropa, dan bahwa mereka telah dibeli melalui perantara Spanyol.
Tidak hanya Belanda dan Spanyol, Turki juga mengungkapkan pada Jumat lalu, sampel kit pengujian cepat yang telah diterima dari perusahaan China tidak memenuhi standar efektivitas negara. Namun Kedutaan Besar China di Madrid mengatakan di Twitter, Shenzen Bioeasy Biotechnology, produsen kit tersebut belum secara resmi dilisensikan oleh otoritas negara untuk menjual produk medis.
Belanda sejauh ini melaporkan 9.800 kasus yang dikonfirmasi dari virus corona baru dan 632 kematian. Sementara, Spanyol adalah negara paling terpukul kedua di dunia setelah Italia melaporkan lebih dari 73 ribu kasus yang dikonfirmasi dan 5.900 kematian pada hari Sabtu (28/3).