Senin 30 Mar 2020 07:59 WIB

Australia Larang Pertemuan Publik Lebih dari Dua Orang

Covid-19 telah menginfeksi lebih dai 4.000 orang di Australia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Australia mulai memberlakukan larangan pertemuan di publik mulai Senin (30/3) untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Foto: EPA
Australia mulai memberlakukan larangan pertemuan di publik mulai Senin (30/3) untuk mencegah penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Negara bagian-negara bagian Australia yang paling padat penduduknya akan melarang pertemuan publik di atas dua orang. Para pemimpin negara bagian itu mengatakan kebijakan mulai berlaku Senin (30/3) tengah malam.

Salah satu langkah Australia untuk menahan lajut penyebaran virus korona atau Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 4.000 orang di Negeri Kanguru. Negara bagian New South Wales dan Victoria bertanggung jawab atas sebagian besar kematian Covid-19 yakni sebanyak 17 orang.

Baca Juga

"Hanya untuk keperluan yang mendesak Anda harusnya keluar rumah, kami akan melalui ini, saat ini kami sedang dalam posisi yang mengizinkan kami mengendalikan penyebaran sebanyak mungkin," kata Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales Gladys Berejiklian, Senin (30/3).

Polisi di Negara Bagian Victoria akan memberikan denda sebesar 1.600 dolar Australia pada orang yang melanggar larangan pertemuan publik di atas dua orang. Kecuali mereka berada dari satu rumah tangga.

"Kecuali Anda ingin mengubur kerabat lanjut usia atau teman baik Anda atau orang tua Anda, lakukan hal yang benar," kata Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews di Melbourne.

Pemerintahan pulau kecil Tasmania juga menerapkan larangan pertemuan di atas dua orang pada tengah malam nanti. Tasmania juga menjadi negara bagian pertama di Australia yang melarang orang pindah dari satu rumah ke rumah lainnya jika mereka memiliki dua rumah.

"Tidak akan ada pergerakan antara pondok dan tempat tinggal utama Anda, memungkinkan Anda menempatinya secara bergantian, Anda harus memilih," kata Perdana Menteri Tasmania Peter Gutwein.

Tasmania baru saja melaporkan kematian pertama akibat Covid-19. Sejauh ini pihak berwenang Australia mengkonfirmasi 4.200 kasus di seluruh negeri. Mereka mengatakan beberapa hari terakhir angka kasus baru menurun setengahnya.

Pandemi virus corona membuat bisnis-bisnis di Australia terpaksa ditutup. Hal ini menghasilkan pengurangan pegawai besar-besaran.

Pemerintah dan bank mengambil langkah untuk menghentikan pembayaran utang selama enam bulan. Pemerintah federal mengatakan dengan kebijakan ini tidak ada penyewa rumah yang akan diusir selama enam bulan mendatang.  

Semua warga yang baru pulang dari luar negeri harus menjalani karantina yang diawasi di hotel atau fasilitas lainnya selama 14 hari. Berdasarkan langkah yang diimplementasikan akhir pekan kemarin mereka yang baru pulang akan diawasi oleh kepolisian, dikutip dari Reuters.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement