REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia Ronny P Sasmita menilai langkah Menteri BUMN Erick Thohir merampingkan anak-cucu usaha BUMN sudah tepat dan patut diapresiasi. Ronny menyampaikan selama ini banyak BUMN yang melakukan ekspansi namun tak diikuti dengan analisa jangka panjang. Hal ini akhirnya membebani keuangan induk perusahaan.
Ronny menyebut apa yang sudah dijalankan Erick Thohir ini bagian dari konsistensi Kementerian BUMN. Seperti diketahui, perampingan jumlah BUMN ini terus digaungkan sejak Menteri BUMN sebelumnya.
"BUMN selama ini, kurang fokus mengelola sektor utamanya, gara-gara terlalu banyak anak usaha. Jadi dalam kacamata lain, pemangkasan ini juga berarti mengembalikam BUMN-BUMN pada core business yang dimandatkan UU," ujar Ronny dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Jumat (3/4).
Tidak hanya itu, lanjut Ronny, di tengah pandemi Covid-19 yang membutuhkan sikap gotong royong semua pihak dalam menyelesaikannya, Erick tetap menjalankan kebijakan utamanya demi membawa BUMN lebih baik ke depannya.
"Hal ini bukan tugas yang mudah," lanjut Ronny.
Selama ini, kata Ronny, penyelesaian dan penanganan Covid-19 sudah menjadi tanggung jawab Task Force yang dikomandoi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ruang lingkup BUMN dalam hal ini hanya membantu pemerintah.
"Kalau banyak BUMN yang mengalihkan CSRnya ke bantuan alat kesehatan penanggulangan Covid-19, saya pikir itu lumrah, bagian dari partisipasi BUMN. Intinya, Kementerian BUMN punya tugas untuk membuat BUMN berjalan lebih baik, salah satunya dengan rasionalisasi anak-anak usaha BUMN," kata Ronny menambahkan.