REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Covid-19 DKI Jakarta telah melaksanakan tes cepat (rapid test) terhadap 20.532 orang tercatat. Dari jumlah itu sebanyak 2,1 persen dinyatakan positif dan harus menjalani pemeriksaan lanjutan cairan tenggorokan (swab).
"Data itu terhitung hingga Kamis 2 April 2020," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/4).
Fify mengatakan pelaksanaan tes cepat itu tersebar di enam wilayah DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat sebanyak 1.531 orang, 17 positif dan 1.514 orang negatif. Wilayah Jakarta Utara (3.947 orang, 58 positif, 3.887 negatif), Jakarta Barat (4.313 orang, 177 positif, 4.136 orang negatif) serta Jakarta Selatan (4.558 orang, 51 positif dan 4.510 negatif).
Wilayah Jakarta Timur (51 orang, satu orang positif), Kepulauan Seribu (52 orang, satu orang positif), dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai 303 orang hasilnya 13 positif dan 317 negatif.
"Jadi total dari 20.532 orang tes cepat hasilnya 428 positif dan 20.104 negatif," ujar Fify.
Diketahui, tes cepat merupakan tes cepat virus pada antibodi melalui pemeriksaan darah guna mengetahui jaringan wabah corona Covid-19. Apabila warga peserta tes cepat hasilnya positif maka harus mengikuti tes lanjutan pemeriksaan cairan tenggorokan (swab) untuk memastikan terjangkit Covid-19 atau tidak.