REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) di DIY yang sudah dinyatakan sembuh bertambah tiga per 4 April 2020. Artinya, secara total pasien Covid-19 yang sudah sembuh mencapai enam orang di DIY.
"Laporan hasil pemeriksaan kasus positif dengan hasil negatif dua kali dari BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) DIY," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih kepada wartawan, Sabtu (4/4).
Tambahan kasus sembuh adalah kasus nomor empat yang merupakan warga Kabupaten Bantul yakni pasien laki-laki berumur 50 tahun. Dua lainnya yaitu kasus nomor sembilan dan kasus nomor 11 dengan masing-masing berjenis kelamin laki-laki berumur empat bulan dan 55 tahun. "Kasus sembilan warga asal Kulon Progo dan kasus 11 warga Gunungkidul," ujarnya.
Selain ada tiga pasien sembuh, DIY juga mencatatkan tiga kasus baru Covid-19. Tambahan tiga kasus positif Covid-19 di DIY adalah kasus 33, kasus 34, dan kasus 35 yang seluruhnya merupakan pasien berjenis kelamin laki-laki. Kasus 33 merupakan warga Kabupaten Bantul berumur 33 tahun.
"Kasus 33 ini terkonfirmasi positif dari hasil laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih kepada wartawan, Sabtu (4/4).
Kasus 34 juga merupakan warga Bantul berumur 30 tahun. Pasien kasus 35 merupakan warga Kabupaten Sleman yang berumur 60 tahun. Kasus 34 dan 35 merupakan hasil laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.
Data per 4 April menunjukkan jumlah positif Covid-19 di DIY mencapai 34 kasus dengan rincian enam kasus sembuh dan tiga kasus meninggal dunia. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 330 dengan 131 di antaranya dirawat di beberapa rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY.
"Sudah diperiksa dan dinyatakan negatif ada 100 orang dan PDP yang masih dalam proses laboratoriun ada 195 orang dengan delapan di antaranya meninggal dunia dengan hasil laboratorium yang belum keluar," jelas Berty.