Ahad 05 Apr 2020 12:12 WIB

Pasien Positif Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang 29 Orang

29 pasien positif Covid-19 itu sekarang dikategorikan sebagai orang dalam pemantauan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 29 pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta Pusat, telah dinyatakan negatif setelah melakukan perawatan. Mereka kini dikategorikan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan satu di antaranya pulang serta seorang lagi melakukan isolasi mandiri.

"Jumlah pasien positif Covid-19 berkurang 29 orang menjadi 225 orang," ungkap Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya Yudo Margono, saat dikonfirmasi, Ahad (5/4).

Jumlah pasien secara keseluruhan di RSD Wisma Atlet pada Ahad pukul 08.00 WIB memang mengalami penurunan jika dibandingkan sehari sebelumnya. Menurut Yudo, pada Sabtu (4/4) di jam yang sama terdapat 519 pasien yang dirawat. Hari ini, jumlahnya menjadi 517 pasien atau berkurang dua pasien.

Dari 517 pasien tersebut, terdapat 175 pasien dalam pemantauan (PDP). Jumlah PDP hari ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 15 pasien. Penurunan tidak terjadi di kategori ODP. Jika sehari sebelumnya ODP berjumlah 75 pasien, kini bertambah 42 pasien menjadi total 117 pasien.

"Pasien positif Covid-19 dan PDP berkurang karena setelah hasi pemeriksaan dinyatakan negatif. Sehingga mereka dimasukkan ke dalam status ODP. Satu orang di antaranya pulang dan satu orang lagi melakukan isolasi mandiri," jelas Yudo.

Sebelumnya, Panglima Kodam Jaya, Mayjen Eko Margiyono, menyebutkan kriteria pasien yang dapat berobat atau dilayani di RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurutnya, RS tersebut dibangun untuk menangani pasien Covid-19 yang berada di kategori ringan hingga sedang.

"RS ini memang dibangun atau didirikan untuk menangani khusus yang terkena virus Covid-19 yang kategorinya ringan dan maksimal sedang," ujar Eko dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (26/3).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement