REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pejabat Italia mengatakan, akan ada kemungkinan pelonggaran aturan karantina. Hal ini disampaikan setelah data jumlah korban meninggal harian akibat pandemi corona mereka turun ke level terendah sejak lebih dari dua pekan ini.
Menurut layanan perlindungan sipil, ada 525 kematian pada Ahad (5/4). Jumlah ini menjadi yang terendah di negara Mediterania itu.
Laporan kasus terendah lainnya dicatat pada 19 Maret 2020 lalu, yakni 427 kematian. Kemudian, pada Sabtu (4/4) lalu, angkanya juga termasuk turun hingga 23 persen, yakni 681 kematian.
"Kurva mulai menurun dan jumlah kematian sudah mulai berkurang. Jika data ini dikonfirmasi (dalam beberapa hari mendatang), kita harus mulai berpikir tentang fase 2," kata Direktur Lembaga Kesehatan Nasional ISS Italia, Silvio Brusaferro.
Fase kedua pertempuran Italia melawan virus yang kini secara resmi dilaporkan telah memakan 15.887 korban meninggal mungkin bagi pemerintah dirasa akan lebih sulit. Perdana Menteri Giuseppe Conte harus memutuskan untuk mengatasi krisis terbesar Italia sepanjang beberapa generasi ini dengan mengorbankan ekonomi demi kesehatan masyarakat.
Negara berpenduduk 60 juta itu menjadi negara pertama yang secara sukarela menutup hampir semua bisnis dan melarang pertemuan publik (termasuk jalan-jalan sederhana di taman) pada 12 Maret 2020 lalu. Namun, taruhan besar itu tampaknya terbayar. Pejabat melaporkan pada Ahad (5/4), terjadi penurunan pertama jumlah pasien Covid-19 yang tidak kritis, yang menerima perawatan di 22 rumah sakit wilayah negara itu.
Angkanya turun dari 29.010 pada Sabtu menjadi 28.949 pada Ahad. Jumlah pasien dalam kondisi kritis turun dari 3.994 pada Sabtu menjadi 3.977 pada Ahad.