REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan pesan terkait peringatan Hari Kesehatan Dunia. IDI mengungkap, ini dapat dijadikan momentum setiap negara, terutama yang dilanda pandemi Covid-19, untuk menerapkan konsep one health atau satu kesehatan dalam melawan virus tersebut.
"Karena kondisi penyebaran virus ini begitu hebat, maka harus ada konsep satu kesehatan atau one health," kata Wakil Ketua Umum PB IDI Mohammad Adib Khumaidi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Istilah one health dapat merujuk kepada semua negara secara bersama serentak dan membuat sebuah ukuran yang harus dilakukan bersama pula dalam melawan suatu ancaman penyakit. Indikator yang sama harus dilakukan oleh setiap negara untuk sama-sama melakukan langkah atau upaya pencegahan dari penyebaran virus yang terjadi saat ini.
"Jadi kalau sekarang dengan momentum Hari Kesehatan Dunia, ada hal yang harus kita siapkan bersama pula," katanya.
Ke depan, menurut Adib, yang harus ditingkatkan ialah tentang Global Health Security Agenda (GHSA). Dahulunya program tersebut, meski sudah ada, namun ternyata tidak berjalan dengan baik.
"Sebenarnya sudah ada cuma kurang didengungkan karena kita belum seperti sekarang ini," ujar dia.
Adib mengatakan, berbicara masalah kesehatan, memang ada yang spesifik di masing-masing negara. Namun, ada satu hal yang perlu disampaikan sebagai one health untuk dicarikan solusi secara global. Maka dari itu, yang harus semakin diperkuat ialah jejaring dan integrasi dalam kaitan peningkatan sumber daya manusia, kualitas kesehatan, ketersediaan sarana prasarana serta satu standar yang sama.
"Itu penting dalam kondisi seperti sekarang ini," ujarnya.