REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan data menunjukkan tanda-tanda pandemi virus corona di Negeri Matador mulai mereda. Hal itu ia sampaikan di hadapan parlemen.
"Api mulai dapat dikendalikan," kata Sanchez Kamis (9/4).
Pernyataan itu Sanchez katakan sebelum pemungutan suara tentang perpanjangan masa darurat. Rencananya Spanyol akan menambah masa darurat dua pekan lagi hingga 26 April.
Spanyol merupakan negara kedua kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia. Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) dari Johns Hopkins University hingga kini Spanyol sudah melaporkan 148.220 kasus infeksi.
Sebanyak 14.792 pasien meninggal dunia dan 48.021 pasien dinyatakan sembuh. Data dari Worldmeters.info menunjukkan saat ini Spanyol memiliki 85.407 kasus yang masih aktif dan 7.069 di antaranya dalam kondisi kritis.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Spanyol mengumumkan dalam 24 jam terakhir 757 pasien meninggal dunia, naik dari hari sebelumnya yang sebanyak 743 pasien. Namun, Menteri Kesehatan Spanyol Salvadro Illa mengatakan angka itu menunjukan kasus kematian mulai melambat. Persentase angka kematian harian berkurang separuh dibandingkan akhir Maret.
"Tidak ada jumlah yang baik menyangkut kematian, tapi sekarang kami sedang berada dalam fase perlambatan," katanya.