REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng, mengatakan bahwa pihaknya akan tetap mempertahankan harga perangkat Huawei di tengah fluktuasi nilai tukar dolar terhadap rupiah selama pandemi Covid-19. Kebijakan itu berlaku andaikan dalam waktu dua bulan ini tidak ada perubahan yang sangat drastis.
"Saat ini kita akan menjaga seperti sekarang ini, walaupun dalam fluktuasi yang cukup berisiko," ujar Lo, dalam temu media secara daring, Jumat.
Setelah resmi meluncurkan P40 Pro, Huawei juga berjanji untuk menghadirkan perangkat baru dalam ekosistem Huawei untuk menunjang gaya hidup bekerja dan belajar di rumah. Lo menyebut, peluncuran tersebut memang keputusan yang dramatis, tapi pihaknya ingin menunjukkan optimisme.
"Dalam waktu singkat, kami tetap menunjukkan produk dan skenario baru, terutama di digital ekosistem dan terus mengikuti anjuran pemerintah, dan akan terus berinovasi dan memberikan pelayanan optimum kepada masyarakat," kata Lo.
Huawei berjanji untuk meluncurkan "saudara" P40 Pro, yakni P40 dan P40 Pro+ pada awal paruh kedua tahun ini. Sementara itu, Huawei P40 Pro dipilih untuk terlebih dahulu masuk ke pasar Indonesia karena dinilai memiliki spesifikasi yang tidak kalah dengan kompetitor.
Selain dari lini smartphone, Huawei juga akan membawa laptop, tablet, dan arloji pintar, yakni Matebook X Pro, MateBook D14, MatePad Pro, dan Watch GT2e. Lo mengatakan, perangkat-perangkat tersebut rencananya akan dihadirkan pada paruh waktu kedua tahun ini.
Tidak hanya perangkat keras, Huawei juga berencana untuk terus mengembangkan ekosistem Huawei Mobile Service (HMS), salah satunya dengan menambah aplikasi pada App Gallery.
"Hari ini Dana sudah bisa HMS, hampir 150 apps yang kami approach untuk terus bisa on board di App Gallery. Dalam kondisi sekarang mitra kami perlu prioritaskan agenda, memang agak ter-pending, tapi untuk perbankan, payment, terus kami tingkatkan hanya emang butuh waktu," kata Lo.
Sementara kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tengah dijalankan, Lo mendorong pengguna Huawei untuk membeli perangkat secara online. Ia menyatakan, PSBB telah membuat pelanggan yang walk-in sangat terbatas, namun kami masih bisa melakukan secara online dan kami bisa melakukan ke konsumen bisa ke offline to online, tetap melakukan penjualan, lewat e-commerce," ujar Lo.