Ahad 12 Apr 2020 16:18 WIB

Jubir: Hari Ini Pasien Sembuh Lebih Banyak dari Meninggal

Pasien virus corona yang sembuh bertambah 73 orang dalam sehari.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dengan dua kali hasil tes negatif semakin banyak. Sejak Sabtu (11/4) hingga Ahad (12/4), penambahan pasien sembuh lebih banyak dari pasien yang meninggal dunia.

Pasien yang sembuh bertambah 73 orang dalam satu hari, sedangkan pasien meninggal dunia bertambah 46 orang sejak kemarin. Sehingga total, jumlah pasien sembuh sebanyak 359 orang dan pasien meninggal dunia ada 373 orang.

Baca Juga

"Kami bersyukur bahwa sampai saat ini sudah ada lebih dari 359 orang yang sudah sembuh. Ini optimisme kita bahwa Covid-19 bisa disembuhkan dengan baik," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19, Achmad Yurianto, Ahad (12/4).

Daerah yang mencatatkan kasus sembuh terbanyak dalam 24 jam terakhir di antaranya adalah DKI Jakarta dengan 142 pasien sembuh, Jawa Timur dengan 68 kasus sembuh, dan Sulawesi Selatan dengan 25 kasus sembuh. Kemudian Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali masing-masing mencatatkan 19 orang pasien sembuh sejak kemarin.

Kendati begitu, masyarakat diminta harus tetap menjalankan penjagaan jarak dengan orang lain. Hal itu untuk mencegah terjadinya penularan di tengah-tengah masyarakat. Pasalnya, terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang signifikan pada 24 jam terakhir.

Sejak Sabtu (11/4) hingga Ahad (12/4), pemerintah mencatat ada penambahan sebanyak 399 pasien positif Covid-19. Artinya sampai saat ini sudah terdapat 4.241 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. Penambahan pasien yang nyaris 400 orang dalam satu hari ini menjadi yang tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan di Indonesia pada awal Maret lalu.

Terus bertambahnya kasus positif, menurut Yurianto, menunjukkan bahwa penularan melalui kontak dekat masih terus terjadi di lapangan. Ia kembali mengingatkan masyarakat untuk benar-benar jaga jarak dalam berkomunikasi dan tetap tinggal di dalam rumah. Ia juga meminta masyarakat tidak melakukan perjalanan yang tidak mendesak dan menunda kepulangan ke kampung halaman.

"Jangan lakukan perjalanan ke manapun. Risikonya sangat besar," kata Yurianto.

Masyarakat juga tetap diimbau menjaga imunitas tubuh, termasuk juga menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement