Senin 13 Apr 2020 20:11 WIB

Antisipasi Penularan, Desa Siapkan Lokasi Karantina Pemudik

Calon pemudik diharapkan mengurungkan niatnya untuk pulang kampung.

Rumah Zakat bersama warga membuat lokasi karantina bagi pemudik.
Foto: Rumah Zakat
Rumah Zakat bersama warga membuat lokasi karantina bagi pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Bencana nasional wabah virus corona (Covid-19) memaksa

Satuan Tugas (Satgas) pencegahan di Desa Kedungumpul bekerja lebih keras untuk memastikan

Baca Juga

upaya pencegahan terhadap wabah Covid-19. Apalagi potensi pemudik dari wilayah merah

seperti Jakarta cukup tinggi, membuat tingkat penularan semakin rentan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Fasilitator Rumah Zakat sekaligus Ketua Satgas Covid-19

Desa Kedungumpul, Anantiyo Widodo, langsung melakukan beberapa langkah usai mendapatkan

perintah dari Bupati Temanggung untuk membuat ruang karantina. "Serba mendadak, seperti terburu buru, namun memang harus melakukan langkah cepat agar tidak terlambat," ujar Anantiyo, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Anantiyo juga melakukan pertemuan dengan Kepala Desa dan BPD serta kepala

dusun untuk menyekepakati lokasi karantina. Dari hasil pertemuan tersebut, disepakatilah 12

lokasi karantina yang terdiri dari 2 lokasi di pusat desa dan 10 lokasi di masing-masing dusun.

Pimpinan masyarakat dusun juga diberikan pengarahan oleh tim dari desa, guna mempercepat

proses persiapan lokasi karantina ini.

"Kami berharap tidak ada satupun pemudik yang akan menempati ruang karantina selama 14

hari," jelas Anantiyo.

Anantiyo juga mengimbau kepada calon pemudik agar mengurungkan niatnya untuk pulang

kampung. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi penularan dan supaya pemudik tidak

menjalankan karantina ketika sampai di desa.

"Sejauh ini semua orang yang dihubungi oleh RT setempat mau melaksanakan arahan, tentunya

kita akan berusaha mengambil solusi terbaik jika warga perantau terpaksa pulang karena

persoalan ekonom," jelas Anantiyo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement