Senin 13 Apr 2020 22:04 WIB

Dua Kabupaten di Pegunungan Papua Sudah Terpapar Covid-19

Total kasus positif Covid-19 di Provinsi Papua mencapai 67 kasus.

Seorang warga duduk di antara pertokoan yang tutup terdampak pandemi Covid-19 di Jayapura, Papua, Rabu (1/4). (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Seorang warga duduk di antara pertokoan yang tutup terdampak pandemi Covid-19 di Jayapura, Papua, Rabu (1/4). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule mengakui warga di dua kabupaten di wilayah pegunungan Papua sudah ada yang positif terpapar Covid-19. Secara total kasus positif Covid-19 di Papua mencapai 67 kasus.

"Memang benar, sudah ada laporan tentang warga di Pegunungan Tengah Papua atau wilayah adat Lapago yang terpapar virus Covid-19. Tercatat tiga orang yang berasal dari dua kabupaten, yakni Kabupaten Jayawijaya dua orang dan seorang dari Kabupaten Mamberamo Tengah," katanya kepada wartawan di Jayapura, Senin (13/4) malam.

Baca Juga

Sumule menjelaskan, dari data yang dihimpun pihaknya warga yang terpapar itu sebelum dilakukannya pembatasan penumpang ke Wamena dan pernah melakukan perjalanan ke luar Papua dan ke Jayapura. Bahkan, kata dia, ada yang awalnya dinyatakan malaria namun dalam pemeriksaan melalui tes polymerase chain reaction (PCR) terungkap yang bersangkutan positif Covid-19.

"Masa inkubasi 14 hari tampaknya tidak berlaku karena yang terjadi mereka baru merasakannya lebih dari 14 hari," kata Sumule seraya mengatakan, untuk mengetahuinya lebih lanjut harus melalui penelitian.

Ia menambahkan, ketiga pasien yang positif Covid-19 itu dirawat di rumah sakit yang ada di Wamena, termasuk seorang dokter. "Kondisi ketiganya sakit ringan hingga sedang," katanya.

Jumlah warga yang terpapar di Papua hingga kini tercatat sebanyak 67 kasus positif. Sementara, ada 83 pasien dalam pengawasan (PDP).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement