Kamis 16 Apr 2020 16:06 WIB

MCCC Tingkatkan Penanganan Dampak Ekonomi Covid-19

Secara umum, perluasan jangkauan itu dilakukan lewat tiga bidang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) memperluas daya jangkau dalam rangka penanganan Covid-19. Dari 15 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA), kini sudah ada 69 RSMA yang melayani pasien Covid-19.

Ketua MCCC, Agus Samsudin mengatakan, secara umum perluasan jangkauan itu dilakukan lewat tiga bidang. Mulai dari penanganan psikologi, penanganan agama, dan penanganan dampak sosial dan dampak ekonomi dari wabah Covid-19.

Dari bidang psikologi, Muhammadiyah telah membuka layanan konsultasi gratis yang bisa didapatkan masyarakat melalui WhatsApp. Ada pula aplikasi Safarimu yang dapat melakukan deteksi dini Covid-19, sudah dipakai 6.952 orang lebih.

Dari bidang agama, Muhammadiyah sudah membuat panduan ibadah selama pandemi Covid-19, termasuk untuk Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah. Selain itu, dari 14.268 titik penyemprotan disinfektan, 1.210 merupakan tempat ibadah.

"Untuk membantu ketahanan pangan pembagian sembako sudah dilakukan, pekan lalu saja Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, misalnya, sudah mengalokasikan dana untuk membagikan 200 ribu sembako," kata Agus.

Untuk pembiayaan selama ini memang masih dilakukan secara swadaya dan Muhamamdiyah sudah melalui satu pintu yaitu Lazismu. Donasi yang telah dikumpulkan Lazismu untuk Covid-19 sendiri sudah mencapai Rp 5.487.900.935.

Agus turut memberi apresiasi tinggi kepada para tenaga medis. Baik yang selama ini bertugas di Rumah Sakit Muhammadiyah-'Aisyiyah dan rumah sakit seluruh Indonesia, atas sumbangsih mereka untuk menangani pasien-pasien Covid-19.

"Tetap semangat, mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah, mereka jadi garda terdepan penanganan Covid-19, mari bersatu kita hadapi Covid-19," ujar Agus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement