Jumat 17 Apr 2020 16:13 WIB

Total Positif Covid-19 Jadi 5.923 Kasus, 607 Orang Sembuh

Total jumlah pasien positif Covid-19 menjadi 5.923 orang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjadi lonjakan jumlah pasien positif Covid-19 yang cukup signifikan dalam 24 jam terakhir. Sejak Kamis (16/4) sampai Jumat (17/4), ada penambahan sebanyak 407 kasus positif Covid-19. Dengan demikian, saat ini tercatat sebanyak 5.923 pasien yang positif terinfeksi virus corona di Indonesia.

Meski ada penambahan jumlah kasus positif yang cukup tinggi, jumlah pasien sembuh juga naik cukup tajam. Per hari ini, tercatat ada penambahan jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 sebanyak 59 orang sehingga total pasien sembuh adalah 607 orang. 

Baca Juga

Angka ini sudah melampaui jumlah pasien yang meninggal dunia, yakni sebanyak 520 orang. Tercatat, ada penambahan 24 pasien meninggal dunia dalam satu hari terakhir. "Penularan masih terus terjadi. Ini sudah menjadi bencana nasional. Mari berpartisipasi lebih serius. Hanya kita secara sama-sama yang bisa selesaikan ini," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, Jumat (17/4).

Pemeriksaan spesimen Covid-19 saat ini sudah bisa dilakukan di lebih dari 34 laboratorium yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Jumlah ini akan terus ditingkatkan seiring dengan target pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 10 ribu spesimen per hari.

Yurianto menambahkan, sampai saat ini pemerintah telah memeriksa lebih dari 42 ribu spesimen dengan 37 ribu lebih kasus. Dari angka tersebut, didapat pasien terkonfirmasi positif sebantak 5.923 orang per Jumat (17/4). Sisanya, sebanyak 31.211 orang dinyatakan negatif.

Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Indonesia saat ini ada lebih dari 173 ribu orang. Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya lebih dari 12.610 orang. "PDP ini yang nantinya akan jadi prioritas PCR real time," kata Yurianto.

Untuk pasien yang berhasil sembuh, Provinsi DKI Jakarta mencatatkan jumlah penambahan tertinggi dengan 204 pasien sembuh. Ibu Kota diikuti Jawa Timur dengan 94 pasien sembuh, Sulawesi Selatan dengan 43 pasien sembuh, Jawa Barat dengan 41 pasien, dan Bali serta Jawa Tengah masing-masing 36 pasien sembuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement