Ahad 19 Apr 2020 09:58 WIB

Surabaya Perpanjang Masa Belajar di Rumah

Perpanjangan masa belajar di rumah disebabkan situasi terkait Covid-19 belum kondusif

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Siswa mengerjakan tugas sekolah di rumahnya. Kebijakan belajar dari rumah masih terus berlaku termasuk di Surabaya, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/rony muharrman
Siswa mengerjakan tugas sekolah di rumahnya. Kebijakan belajar dari rumah masih terus berlaku termasuk di Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali memperpanjang masa belajar di rumah peserta didik atau pelajar Kota Surabaya. Aturan ini berlaku mulai dari jenjang KB, TK sampai dan LKP negeri maupun swasta di Kota Surabaya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Surabaya, Supomo menjelaskan, perpanjangan masa belajar di rumah berlaku sampai 22 April 2020. Sementara pelaksanaan libur awal puasa masih sesuai kalender akademik pendidikan tahun pelajaran 2019-2020. Jadwalnya dimulai pada 23 sampai 25 April 2020.

Baca Juga

"Dan perpanjangan masa belajar di rumah itu tertuang dalam surat edaran tertanggal 18 April 2020 bernomor 420/7572/436.7.1/2020," kata Supomo dalam keterangan pers, Ahad (19/4).

Menurut Supomo, perpanjangan belajar di rumah ditetapkan karena situasi Covid-19 yang belum kondusif. Untuk itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya menerbitkan surat edaran kepada seluruh sekolah. Aturan ini diharapkan bisa membantu menjaga kesehatan para pelajar dengan tetap di rumah.

Supomo mengimbau orang tua/wali murid agar memantau aktivitas belajar anak di rumah masing-masing. Sebab, sekolah sudah memberikan tugas kepada para pelajar. Tugas-tugas ini diupayakan dapat diselesaikan dengan baik.

Sementara ihwal kegiatan Ramadhan, Disdik Kota Surabaya telah mengagendakan beberapa kegiatan. Para pelajar akan melakukan sistem pembelajaran secara daring selama Ramadhan. Bahkan, akan terdapat kegiatan perlombaan dengan sistem dalam jaringan (daring).

Di sisi lain, Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini juga berharap, pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir. Dengan demikian, masyarakat dan para pelajar bisa kembali melaksanakan aktivitas normal seperti biasa. "Makanya kemudian kita kasih belajar di rumahnya itu seminggu-seminggu,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement