REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh mengungkapkan mayoritas media memberitakan hal positif di tengah pandemi virus Covid-19 atau corona. Salah satunya pemberitaan terkait kesembuhan para pasien.
"Topik tentang kesembuhan pasien menjadi yang teratas, sebanyak 457 pemberitaan," ujar Nuh dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (20/4).
Ia menjelaskan, adanya pemberitaan tersebut menjadi salah satu upaya membangun optimisme kepada masyarakat. Sekaligus, memberi informasi untuk tidak menyepelekan virus corona ini.
"Untuk memberi optimisme kepada masyarakat, bahwa ini bisa disembuhkan. Tapi sekaligus juga tidak boleh meremehkan," ujar Nuh.
Topik kedua yang paling banyak diberitakan adalah soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau lockdown. Nuh menjelaskan, tidak satu suaranya pemerintah terkait kebijakan ini menjadi salah satu alasan topik ini diberitakan.
Namun, ia menegaskan, kritik yang disampaikan media terkait topik tersebut tidaklah salah. Jika objek yang diberitakan memang terdapat kelemahan yang perlu dikritik.
"Tugas pers profesional memang menjalankan fungsi kritik terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik," ujar Nuh.
Kendati demikian, ia meminta media untuk tetap dalam koridor kode etik jurnalistik. Agar pemberitaan tak menyampaikan informasi yang salah ke masyarakat.
"Kritik pers adalah energizer agar pemerintah lebih serius dan seksama dalam menangani keadaan pandemi Covid-19," ujar Nuh.