Senin 20 Apr 2020 22:33 WIB

NTT Masih Tunggu Hasil Sampel Swab Empat Warga Meninggal

Keempat warga yang meninggal tersebut merupakan pasien dalam pengawasan.

Ilustrasi virus corona masuk Indonesia
Foto: MgIT03
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur mengemukakan pemerintah provinsi setempat masih menunggu hasil pemeriksaan sampel swab empat warga sudah meninggal dunia yang sedang diteliti terkait dengan virus corona jenis baru.

"Ada empat warga yang meninggal yang sudah diambil sampel swabnya dan dikirim ke Jakarta dan Surabaya namun masih menunggu hasil pemeriksaan terkait Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu, di Kupang, Senin (20/4).

Ia mengatakan keempat warga yang meninggal tersebut merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP) terkait dengan Covid-19. Warga yang meninggal itu, lanjut dia, ada riwayat penyakit penyerta sehingga tidak harus karena Covid-19.

"Untuk memastikan apakah mereka positif Covid-19 atau tidak masih menunggu hasil pemeriksaan swab," katanya.

Marius Ardu Jelamu menjelaskan hingga saat ini jumlah sampel swab yang dikirim dari NTT untuk diperiksa di Surabaya dan Jakarta 75 sampel. Tercatat 43 sampel dinyatakan negatif Covid-19, satu sampel positif Covid-19, dan 31 sampel masih menunggu hasil pemeriksaan.

Ia menjelaskan untuk satu sampel pasien yang dinyatakan positif Covid-19 saat ini sedang dirawat di RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang dan diketahui dalam kondisi stabil. Ia menjelaskan pemerintah provinsi saat ini sedang mempersiapkan laboratorium di RSUD Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang untuk pemeriksaan sampel swab.

Laboratorium itu, kata dia, untuk mengatasi kendala selama ini dalam mempercepat pemeriksaan sampel swab di Pulau Jawa karena minimnya fasilitas transportasi udara. "Kita berharap laboratorium di RSUD Johannes Kupang segera beroperasi dalam waktu dekat sehingga pemeriksaan swab bisa dilakukan di Kupang," katanya.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement