REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pengurus Wilayah Muhammadiyah mendukung rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Saad Ibrahim, hal serupa sudah lebih dahulu diterapkan di Jakarta dan sekitarnya, karena dianggap langkah paling tepat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kalau kemudian pemerintah mengadakan PSBB untuk tiga daerah itu, Muhammadiyah dengan segala kebijakan yang berdampak positif bagi bangsa pasti akan mendukung," kata Saad dikonfirmasi Selasa (21/4).
Walaupun, kata Saad, nantinya penerapan PSBB akan berdampak pada sepinya masjid-masjid, tidak terkecuali saat memasuki Ramadhan.
Saad meminta umat Muslim memahami situasi yang ada. Dia pun mengingatkan, beragama tidak cukup dengan semangat tinggi, tapi juga harus dengan ilmu.
"Di Saudi saja sudah seperti itu, haji yang hanya sekali dalam setahun bisa saja tidak ada dan ulama besar di Saudi sudah menggariskan seperti itu," ujar Saad.
Menurut Saad dalam situasi seperti ini, akan lebih baik ibadah dengan tekun di rumah. Karena, kata dia, akan sangat sulit memeriksa semua jamaah yang beribadah di masjid, apakah mereka dalam kondisi sehat serta tidak membawa virus, atau malah sebaliknya.
"Kaidahnya setiap orang pada dasarnya sehat sampai terbukti sakit setelah dicek dokter. Tapi pada situasi seperti ini, semua orang dianggap sakit semua membawa virus sampai terbukti semua sehat setelah dicek dokter," kata Saad.
Saad melanjutkan, ada daerah yang beralasan dan mereka masih berada di daerah yang masuk dalam zona hijau, karena jauh dari pusat Kota Surabaya.
Meski demikian, dia mengajak masyarakat belajar pada penularan Covid-19 dari Wuhan, China, ke Italia. Meski jarak kedua negara sangat jauh, tetapi virus corona tetap bisa sampai juga.
Khusus untuk kegiatan ekonomi, Saad meminta masyarakat untuk tidak panik dengan penerapan PSBB, karena saat ini jual beli bisa dilakukan secara daring.
Muhammadiyah, kata dia, dengan Pemerintah termasuk Nahdlatul Ulama, sudah satu garis terkait penerapan PSBB ini.
"Termasuk untuk bahan makanan bisa dikirim. PSBB ini akan lebih efektif daripada tanpa PSBB. Walaupun tidak mungkin memang betul-betul tinggal di rumah, kecuali seluruh kebutuhan benar-benar sudah terpenuhi," kata Saad.