Selasa 21 Apr 2020 23:46 WIB

Pilkada di Saat Covid-19, Pengamat: tak Mustahil tapi Berat

Pengamat menilai bukan mustahil pilkada digelar di tengah pandemi Covid-19

Red: Bayu Hermawan
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senior Program Manager International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) Adhy Aman mengatakan pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar ketika pandemi COVID-19 bukan hal yang mustahil. Namun, ia mengingatkan pelaksanaan pilkada akan sangat berat, rumit dan sulit.

"Bukan mustahil, tapi tentu saja sangat berat, rumit, sulit dan mahal, jadi itu yang mesti diingat," kata Adhy Aman lewat diskusi daring, di Jakarta, Selasa (21/4).

Baca Juga

Adhy mengatakan tidak mustahil karena berkaca dari Korea Selatan yang tetap bisa dan berhasil menyelenggarakan pemilu walaupun dalam kondisi pandemi. Penyelenggaraan menjadi berat menurut dia karena penyelenggara dan unsur terkait lainnya dalam pemilu harus berusaha keras melaksanakan teknis kepemiluan yang mampu menjamin keamanan masyarakat khususnya rasa aman dari Covid-19.

"Tentu itu juga membuat lebih sulit, dan menjadi lebih mahal, karena harus menganggarkan lebih besar seperti penyediaan alat kesehatan dan kebutuhan teknis yang mengikuti prosedur keamanan dari Covid-19," ujarnya.