Rabu 22 Apr 2020 02:04 WIB

Luas Tanam Meningkat, Petani Agam Genjot Produksi Bawang

Luas tanam bawang merah di Agam meningkat 53 persen dalam tiga tahun terakhir

Luas tanam bawang merah di Agam meningkat 53 persen dalam tiga tahun terakhir
Foto: istimewa
Luas tanam bawang merah di Agam meningkat 53 persen dalam tiga tahun terakhir

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Bawang merah menjadi primadona Petani Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat. Hal ini terlihat dari peningkatan luas tanam dan hasil panen dalam tiga tahun terakhir, 2017 hingga 2019. Dimana memiliki produktivitas delapan hingga 12 ton per hektar, sementara harga jual di kisaran Rp 28 ribu hingga Rp 32 ribu per kg.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Emrizal mengatakan kinerja positif petani bawang tak lepas dari pendampingan dan pengawalan penyuluh pertanian. Penyuluh tetap setia turun ke lapangan meski Corona mengintai di tengah pandemi Covid-19 tanpa abai pada Protokol Kesehatan WHO.

Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir produksi bawang merah di Kabupaten Agam meningkat 53,39 persen. Luas tanam 2017 sekitar 428 hektar menghasilkan 3.061 ton meningkat ke 3.369 ton dari 505 hektar dan pada 2019 mencapai 5.168 ton dari luas tanam 616 hektar, dengan produktivitas bervariasi sekitar delapan hingga 12 ton per hektar.

Emrizal menambahkan, Bupati Agam, Indra Catri turut mendukung petani bawang dengan menyalurkan bantuan sarana produksi berupa benih, mulsa, pupuk untuk pengembangan pertanaman bawang merah seluas 147 hektar sejak 2016 hingga 2019. Dampaknya, petani kian termotivasi menanam bawang merah bahkan sudah mulai menguasai teknologi agar hasil produksi maksimal, mengingat bawang merah termasuk komoditas pemicu inflasi di pusat dan daerah.

"Termasuk pengadaan alat mesin pertanian atau Alsintan seperti cultivator, sementara pada 2020, Bupati Agam menargetkan kembali pengembangan lahan baru untuk bawang merah seluas 35 hektar," kata Emrizal.

Hal itu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar pemerintah daerah mendukung penuh kinerja petani dan penyuluh mengembangkan komoditas pertanian spesifik lokasi tanpa mengabaikan kepentingan petani untuk mendapat laba dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Wira Nofalia, penyuluh pertanian Agam di Nagari Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek tetap ke lapangan mendampingi petani sekaligus mengingatkan tentang Protokol Kesehatan seperti diinstruksikan Mentan SYL. Menurut Wira Nofalia, salah satu kelompok tani [Poktan] di wilayah binaannya, Poktan Kumpua Saroso telah panen bawang merah pada Sabtu pekan lalu [18/4] dengan produktivitas 9,5 ton per hektar. Sementara harga jual di tingkat petani relatif stabil di kisaran Rp28.000 per kg sementara di tingkat pedagang sekitar Rp 32 ribu per kg.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengapresiasi tugas dan peran penyuluh Agam yang setia mendampingi petani, meski virus Corona mengintai seraya mengingatkan bahwa lahan pertanian adalah zona aman karena berlimpah sinar matahari untuk menangkal Covid-19. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement