REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karawang kekurangan stok darah. Hal ini dinilai dipengaruhi dari pandemi Covid-19 ini. Kabag Pelayanan Donor PMI Karawang Ade Iwan Darmawan mengatakan di tengah pandemi ini jumlah pendonor minim.

Minimnya jumlah pendonor mengingat adanya imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk melakukan social distancing. “Untuk saat ini stok darah berkurang dampak penyebaran covid-19,” katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (22/4).

Ia mengatakan bagi yang membutuhkan donor darah disarankan juga harus membawa donor pendamping dari keluarga atau saudaranya sehingga pasokan darah bisa kembali tersedia. Ade menyebutkan sebelum masa pandemi Covid-19, setiap hari pendonor yang datang ke PMI sekitar 15 orang. Namun sekarang hanya ada beberapa orang yang donor darah. Bahkan untuk kegiatan mobil unitnya ke perusahaan atau intansi banyak yang dibatalkan.

"Pendonor darah di saat covid-19 ini banyak yang diundur waktunya menunggu keadaan sudah kondusif. Kita beberapa waktu Ialu mendapat donor darah dari Polri, TNI, dan Karang Taruna tetapi itu juga tidak bisa dijadikan stok darah di PMI. Sebab ketika sudah datang habis lagi,“ tutur Ade.

Meski demikian, ia mengatakan layanan donor darah tetap dibuka. Masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya dapat datang ke kantor dengan pelaksanaan sesuai protokol penanganan dan pencegahan Covid-19.

"Kita menerapkan sistem social distancing. Bagi yang donor ke kantor, untuk antrean nanti kita beri jarak dan waktu pengambilan. Sebelum donor disarankan cuci tangan sampai lengan memakai sabun," tuturnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika