REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Masyarakat pada umumnya tidak terlepas dari keadaan sosial yang terjadi dalam kehidupan di tambah dengan dampak wabah Corona. Efek ekonomi yang begitu jelas terjadi berimbas pada unit-unit kecil di tengah masyarakat, salah satunya jasa guru ngaji.
Di tengah pandemi Corona (Covid-19) profesi jasa Guru Ngaji bisa menurun drastis ditambah lagi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengakibatkan masyarakat beraktifitas hanya melalui rumah saja. Hal ini dirasakan oleh Ardi Lubis (59) sosok Guru Ngaji yang terkena imbas ekonomi di tengah Corona (Covid-19), selain itu ia juga menempati rumah yang jauh dari kata layak.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada Sulaiman mengatakan pihaknya merasa terpanggil untuk segera memberikan bantuan. "Kita dapat informasinya dari media sosial, jadi begitu kita tahu langsung kita upayakan untuk mengirim tim kesana memberikan bantuan karena kondisinya memprihatinkan sekali," ungkap dia, Rabu (22/4).
Sebelumnya sebuah video tersebar di media sosial tentang rumah seorang Guru Ngaji bernama Muhammad Ardi Lubis (59) yang menempati hunian tidak layak. Melihat kondisi seperti itu, Dompet Dhuafa Waspada memberikan bantuan berupa paket sembako serta uang tunai pada Selasa lalu (21/4) yang berada di Desa Kelambir Lima, Kecamatan Hamparan Perak, Deli serdang, Sumatera Utara.
Semakin menambah keprihatinan, saat dua bulan lalu rumah mereka sempat diterjang angin kencang. Ardi yang bekerja sehari-hari sebagai penjual tirai keliling mengaku kesulitan untuk bisa memperbaiki rumahnya yang bekerja jualan tirai keliling, tidak punya cukup uang untuk memperbaiki rumah.
Sejak pandemi virus Covid-19 melanda, Ardi dan Istri semakin merasa sulitnya ekonomi mereka. Ardi juga mengatakan istrinya yang turut membantu ekonomi keluarga dengan berjualan mie, saat ini terpaksa tidak lagi berjualan.
“Alhamdulillah, terima kasih sekali untuk Dompet Dhuafa Waspada, saya merasa terharu, karena memang kita sekarang banyak yang terasa kesulitan, terima kasih ya. Semenjak Corona kan sepi yang beli makanan, istri saya jadinya sekarang ya tidak jualan lagi, sulit selama Corona ini,” ucap Ardi Lubis, Guru Ngaji yang juga Penerima Manfaat DD Waspada.
Di rumah itulah, Ardi dan istri beserta keempat anaknya tinggal. Satu diantara keempat anaknya, memiliki keterbelakangan mental. Kondisi rumah yang dihuninya kurang lebih selama delapan tahun ini hanya terbuat dari anyaman bambu dan daun rumbia, ditambah terpal seadanya. Saat mengunjungi rumah Ardi, tim Dompet Dhuafa Waspada menyaksikan langsung tempat tinggalnya.
“Harapannya kita semua bisa peduli terhadap orang-orang di sekitar, jika semisal tetangga lapar ya bisa membantunya secara bersama-sama, ucap Sulaiman.
Kondisi sulitnya ekonomi yang menimpa Ardi ini sangat mungkin juga dirasakan masyarakat lain di tengah pandemi Covid-19. Ardi Lubis hanya satu dari sekian banyak contoh masyarakat yang butuh pertolongan, masih banyak yang lain lagi yang harus dibantu bersama.
Sampai saat ini Dompet Dhuafa Waspada masih terus berupaya mengumpulkan bantuan agar bisa disalurkan kepada mereka yang membutuhkan saat wabah Corona seperti ini.