Kamis 23 Apr 2020 01:36 WIB

Upaya Jaga Jarak dan Pakai Masker Belum Efektif Dijalankan

Sebagian besar pedagang belum mematuhi imbauan jaga jarak.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Wali Kota Malang, Sutiaji tak menampik, langkah antisipatif di daerahnya terutama di pasar-pasar belum berjalan efektif. Sebagian besar pedagang belum mematuhi imbauan jaga jarak untuk memutus rantai Covid-19.
Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO
Wali Kota Malang, Sutiaji tak menampik, langkah antisipatif di daerahnya terutama di pasar-pasar belum berjalan efektif. Sebagian besar pedagang belum mematuhi imbauan jaga jarak untuk memutus rantai Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji tak menampik, langkah antisipatif di daerahnya terutama di pasar-pasar belum berjalan efektif. Sebagian besar pedagang belum mematuhi imbauan jaga jarak untuk memutus rantai Covid-19.

"Physical distancing memang belum terlihat karena kerumunan orang masih terjadi," ujar Sutiaji di Pasar Induk Gadang, Kota Malang, Rabu (22/4).

Baca Juga

Tidak hanya jaga jarak, pedagang di sejumlah pasar juga masih belum menggunakan masker. Padahal hampir sebagian besar dari mereka sudah memilki masker masing-masing. Untuk itu, Sutiaji meminta kepala dinas melalui pimpinan pasar untuk mengingatkan para pedagangnya. 

"Kalau perlu satu dua kali yang tidak (melakukan imbauan), ya bisa dipanggil di kantor pasar," ucapnya.

Menurut Sutiaji, penetapan langkah antisipatif Covid-19 sangat penting dilakukan di pasar-pasar Kota Malang. Pasalnya, belum lama terlapor satu pedagang masuk dalam kelompok Pasien dalam Pengawasan (PDP). Bahkan, pasien tersebut terdeteksi positif dalam rapid test sementara.

Saat ini Puskesmas bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskopindag) tengah melacak orang-orang terdekat dari pedagang berstatus PDP. Pelacakan diupayakan tidak hanya dilaksanakan di area pasar dan kediaman masing-masing. "Karena yang namanya ibu yang jual tadi (bisa) melayani siapa (saja) sampai (pembeli) di Kabupaten sampai Gondanglegi wilayah sana," jelas Sutiaji.

Dengan melihat situasi ini, Sutiaji meminta dinas terkait segera melaksanakan upaya antisipatif di pasar. Setidaknya harus ada satu penanggungjawab di setiap 15 lapak dagang. Bisa juga bekerjasama dengan paguyuban pedagang setempat agar lebih efektif dalam memantau pelaksanaan jaga jarak dan penggunaan masker.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement