REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya berencana membangun laboratorum polymerase chain reaction (PCR) untuk memeriksa hasil tes swab pasien yang terindikasi Covid-19. Anggaran sekira Rp 500 juta telah disiapkan untuk pembangunan laboratorium itu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen mengatakan, keinginan memiliki laboratorium PCR bertujuan agar pemeriksaan hasil tes swab dapat cepat diketahui. Sebab, selama ini hasil tes swab harus dikirim ke Labkesda Jawa Barst di Bandung. Sementara hasilnya baru dapat diketahui setelah 5-10 hari pemeriksaan. "Itu kan lama dan kita mengeluarkan biaya besar untuk penanganannya," kata dia, Senin (27/4).
Zen menargetkan, pembuatan laboratorium PCR itu dapat dikerjakan dalam dua pekan. Ia mengklaim telah melengkapi syarat-syarat untuk membuat laboratorium PCR. "Agar pemeriksaan bisa langsung," kata dia.
Menurut dia, selama ini pihaknya menggunakan uji cepat atau rapid test untuk memetakan kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya. Namun, rapid test tidak 100 persen akurat, melainkan hanya untuk melihat imun antibodi tubuh. Sedangkan untuk memastikan seseorang terpapar Covid-19 harus dilakukan melalui tes swab yang diperiksa di laboratorium PCR.
"Untuk lab itu sekira Rp 500 juta perkiraan kurangnya. Yang lainnya sudah disiapkan," kata dia.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya hingga Senis (27/4), dari 26 tes swab yang dilakukan terdapat satu pasien positif Covid-19, 18 orang dinyatakan negatif, dan tujuh orang masih menunggu hasil.