Selasa 28 Apr 2020 18:11 WIB

PSBB Bandung Raya Belum Tunjukkan Perubahan

Penyebaran kasus Covid-19 di Bandung Raya masih signifikan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ilham Tirta
Petugas melakukan pemantauan di titik pemeriksaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Perbatasan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Titik pemeriksaan di perbatasan Kota Bandung tersebut memeriksa kendaraan dari arah Garut, Tasik, dan Sumedang yang akan masuk ke Kota Bandung selama pelaksanaan PSBB di Bandung Raya dua minggu ke depan.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petugas melakukan pemantauan di titik pemeriksaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Perbatasan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Titik pemeriksaan di perbatasan Kota Bandung tersebut memeriksa kendaraan dari arah Garut, Tasik, dan Sumedang yang akan masuk ke Kota Bandung selama pelaksanaan PSBB di Bandung Raya dua minggu ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Memasuki pekan kedua, pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya belum menunjukkan perubahan signifikan. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani, kepada wartawan di acara Konferensi Pers di Gedung Sate, Selasa (28/4).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar itu mengatakan, pelaksanaan PSBB baru akan memasuki pekan kedua. Wajar jika secara umum belum menunjukkan perubahan, baik dari kasus dan sebaran kasus totalnya masih meningkat.

"Untuk setiap kategori, baik sembuh, positif maupun yang memerlukan perawatan di rumah sakit masih meningkat," ujar Berli.

Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

Berli mengatakan, ada kasus kematian berstatus PDP di beberapa kabupaten dan kota. Penyebabnya belum sempat dilakukan pemeriksaan atau hasil pemeriksaan belum keluar. "Karena memang ada bottle neck di laboratorium termasuk yang terakhir kemarin Sabtu ada 21 ribu hasil Rapid, itu untuk ekstraksi secara manual jadi ada kendala mesinnya belum optimal penuh dalam 1 hari untuk 1.000 pemeriksaan," papar Berli.

Berdasarkan data per Selasa (28/4), sudah ada pergerakan yang signifikan. Jumlah positif di Bandung Raya menjadi 969 orang. Kemudian yang meninggal menjadi 79 orang. Sedangkan yang sembuh menjadi 103 orang, bertambah tujuh orang. "Ada tren yang baik disitu termasuk yang sembuh signifikan kasus ini cukup tinggi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement