REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Dua tambahan pasien yang terkonfirmasi positif terjangkit virus coronajenis baru (Covid-19) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, merupakan orang tanpa gejala.
"Dengan adanya tambahan dua pasien, maka jumlah warga Jember yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 11 orang," kata Kepala Diskominfo PemkabJember Gatot Triyono di Jember, Selasa malam (28/4).
Menurutnya pasien positif ke-10 merupakan seorang pelajar SMP yang merupakan anak dari orang dalam pemantauan (ODP) yang meninggal dunia dengan hasil rapid test positif pada 8 April 2020. "Pelajar tersebut menjalani rapid test dengan hasil positif, kemudian pada 11 dan 12 April 2020 dilakukan pengambilan swab di RS swasta di Jember dengan hasilnya positif Covid-19 yang disampaikan pada 28 April 2020," tuturnya.
Sementara pasien ke-11 positif Covid-19 merupakan pegawai perguruan tinggi negeri (PTN) yang merupakan warga Kecamatan Sukorambi dan merupakan klaster dari Sukolilo, Surabaya. "Yang bersangkutan mengikuti pelatihan integrasi petugas haji Indonesia di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 9-18 Maret 2020, sehingga memiliki kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi positif coronaNomor 2, 3, dan 6," katanya.
Gatot menjelaskan pasien positif ke-11 itu pulang dari Surabaya dengan menggunakan mobil berpenumpang enam orang dan tiga orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Pada 31 Maret 2020 dilakukan rapid test di puskesmas dengan hasil negatif, kemudian pada 11 April dilakukan rapid test di puskesmas dengan hasil positif, sehingga dilakukan pengambilan swab di rumah sakit dan hasilnya keluar pada Selasa ini terkonfirmasi positif Covid-19. "Dua pasien yang terkonfrimasi positif Covid-19 itu tidak mengeluh sakit atau disebut sebagai orang tanpa gejala, namun tetap dilakukan swab karena memiliki kontak erat dengan pasien positif sebelumnya," ujarnya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jember tercatat 11 pasien positif terpapar virus corona baru dengan rincian satu orang dinyatakan sembuh, sembilan orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan satu orang meninggal dunia saat yang bersangkutan berstatus ODP yang merupakan warga luar Jember.
Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di Jember sebanyak 72 orang dan 10 orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.099 orang.