Rabu 29 Apr 2020 19:12 WIB

Pemkot Bandung Evaluasi untuk Putuskan Perpanjangan PSBB

Keputusan perpanjangan PSBB dinilai perlu menempuh evaluasi menyeluruh.

Kawasan Pasar Baru, Kota Bandung, tampak lengang, Ahad (26/4). Saat Ramadhan, biasanya kawasan tersebut padat pengunjung, dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kendaraan tidak bisa melalui kawasan tersebut dan toko-toko pun tutup
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kawasan Pasar Baru, Kota Bandung, tampak lengang, Ahad (26/4). Saat Ramadhan, biasanya kawasan tersebut padat pengunjung, dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kendaraan tidak bisa melalui kawasan tersebut dan toko-toko pun tutup

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung akan terus mengevaluasi penanganan Covid-19 untuk bisa memutuskan perpanjangan atau pemberhentian masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Gugus tugas akan terus mengevaluasi. Kita lihat nanti apakah setelah 14 hari perpanjang atau tidak," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial di Bandung, Rabu (29/4).

Pasalnya, kata Oded, keputusan tersebut perlu menempuh evaluasi menyeluruh dan analisa holistik. Termasuk juga evaluasi meliputi kabupaten dan kota lainnya di wilayah Bandung Raya.

Saat ini, menurut dia masyarakat di wilayah Kota Bandung sudah mulai memahami tentang pelaksanaan PSBB. Hal itu, kata dia, sudah nampak dari adanya penurunan angka pelanggaran yang dilakukan.

"Masyarakat mulai sadar dan sudah bisa patuh aturan. Seperti menggunakan masker serta dalam berkendara seperti tidak berboncengan," kata Oded selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung.

Dia juga mengapresiasi kinerja aparat kewilayahan di tingkat RT dan RW yang telah mendukung pelaksanaan PSBB. Sehingga masyarakat bisa lebih disiplin dari tingkat bawah.

"Unsur kewilayahan seperti RT maupun RW bisa menjaga masyarakat agar diam di rumah. Tetapi agar lebih maksimal masyarakat harus terus diingatkan," katanya.

Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, sudah ada 225 kasus positif virus corona baru atau Covid-19. Dari angka tersebut, 20 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 30 di antaranya telah meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement