REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Tjahja Gunawan, Jurnalis Senior
Terus terang saya selama ini bukan orang yang suka kepo dengan kehidupan artis, tapi setelah membaca berita viral penyanyi dangdut Iis Dahlia yang mengeluhkan beban cicilan utang ke bank utk mengangsur rumah mewahnya sebesar Rp 17 Miliar, saya jadi penisirin dengan gaya hidup dan kehidupan artis.
Saya bukan bukan penasaran dengan pedangdut yg sedang kesepian job ditengah Pandemi Covid19 itu, tapi justru saya berusaha mencari tahu apakah ada artis lain yang mempunyai karakter berbeda dengan Iis Dahlia, penyanyi dangdut 47 tahun kelahiran Bongas, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Secara tidak sengaja saya membaca di kolom komentar akun FB teman saya jurnalis senior mbak Nina Bahri. Disitu disebutkan soal Baim Wong. Mbak Nina memang posting tentang derita pedangdut asal Indramayu yang hidup glamour dan tajir melintir tapi sekarang sedang hidup getir karena adanya wabah Covid19.
Lalu salah satu friendlist Mbak Nina, "membandingkan" perbedaan antara kehidupan pedangdut itu dengan Baim Wong. Dari situ lah saya kemudian mulai kepo dengan artis yang bernama Baim Wong ini. Lalu saya Googling Wikipedia dan berkunjung ke akun YouTube-nya. Untuk mencari tahunsejarah dan latar belakangnya. Baim Wong yg beristrikan istri cantik Paula, lahir 39 tahun lalu di Jakarta dengan nama aslinya Muhammad Ibrahim.
******
Sebelumnya saya tahunya Baim Wong ini "cuma" pemain sinetron. Saya jga sebelumnya cuma tahu sepintas kalau dia termasuk artis yang juga cukup dikenal dengan konten2nya di YouTube.
Dalam bayangan dan persepsi saya, paling materi konten yang dibuat Baim Wong tidak jauh-jauh dari aktivitas kehidupan pribadinya bersama istrinya yang juga seorang model. Membuat konten YouTube halan-halan ke luar negeri, tamasya dan bersenang senang. Atau paling pasngan suami istri ini bikin acara masak memasak .
Saya sebelumnya berpikir, konten YouTube milik Boim Wong tidak jauh dengan program-program acara infotainment yang biasa ditayangkang di televisi.
Tapiiiii, ternyata saya agak keliru. Sebagian dugaan saya memang ada yang benar tetapi persepsi saya sebelumnya ada yg perlu diluruskan. Benak saya sebelumnya begini: Ah semua artis samalah, cenderung untuk memelihara citra diri dan sengaja mengangkat kehidupan pribadinya ke ranah publik untuk mendongkrak popularitas dan atau memenuhi hasrat keinginantahuan para fansnya.
Persepsi saya harus saya koreksi setelah melihat kepedulian Baim Wong terhadap orang-orang kecil. Saya tidak tahu apakah Iis Dahlia yang berasal dari Indrmayu punya jiwa sosial seperti itu atau tidak. Yang jelas, dari berita yang dilansir dari portal Kumparan, akun YouTube Isda Family menampilkan berbagai sisi rumah mewah milik Iis Dahlia.
Ya gapapa sih, cuma saya jadi pingin ketawa aja. Ternyata rumah mewah itu yang dipamerkan itu ternyata rumah kreditan. Lumayan loh cicilannya gede Rp 250 juta per bulan. Selamat menikmati lilitan bunga bank deh.
Kembali pada kepedulian Boim Wong terhadap rakyat jelata yang nasibnya kurang mujur. Saya berjam-jam mengamati kegiatan aksi dia mengunjungi sekaligus memberikan bantuan langsung kepada orang-orang yang kurang beruntung melalui akun YouTube-nya.
Kemudian saya perhatikan dialog-dialognya dan gestur tubuh Boim Wong manakala dia bertemu dengan orang-orang kecil. Aksi soial Boim.Wong ini bukan sekali dua kali, tapi berulang kali. Itu yang saya liat di akun YouTube.
Kesimpulan saya, Boim Wong tidak pura-pura atau sengaja menyetting aksinya itu tetapi benar-benar muncul dari keinginan hatinya untuk berbagi dengan orang-orang yang hidupnya kurang beruntung.
"Sebagian harta yang kita miliki adalah milik mereka," kata Baim Wong dalam.berbagai komentarnya setelah dia menyambangi dan memberikan santunan kepada orang-orang yang berada di grass root.
Aksi sosial yang dilakukan Baim Wong, bukan sekedar memberikan santunan tetapi dia juga membelikan tanah dan membangunkan rumah yang sengaja dia dedikasikan untuk orang miskin di Banten.
Yang saya apresiasi dari artis yang satu ini, dia.tidak seperti Sinter Klas atau berada di "posisi atas" ketika ngobrol dan berdialog dengan orang-orang yang dibantunya ini. Interaksi Baim Wong dengan orang-orang miskin itu begitu akbrab, cair dan tidak berjarak.
Pelukannya terlihat begitu hangat. Bahkan misalnya ketika dia berpura-pura menjadi petugas kebersihan kemudian dia memberikan uang kepada pemulung yang lewat, dia usahakan untuk ngobrol santai dulu dengan sang pemulung itu. Berbicara seperti layaknya manusia, saling menyapa, berkenalan dan ngobrol walaupun cuma sepintas.
Tidak hanya itu, dari hasil dialog singkat itu kerapkali Baim Wong sering mendapat pesan moral dan prinsip hidup yang baik dari orang-orang kecil yang ditemui dan dibantunya. Kalau saya menjadi orang susah, juga mungkin aka berpikir: Siapa orang ini, berpakaian werpak orange sambil membawa sapu di pinggir tiba-tiba ngajak ngobrol terus memberi uang. Segepok pula. Kemudian orang ini berpesan kepada saya agar jangan sampai melupakan sholat lima waktu. Mungkin saya juga akan berpokir, jangan-jangan ini Malaikat yang berwujud Manusia.
Masya Allah, mari terus berbuat kebaikan terhadap orang lain. Sekecil apapun perbuatan baik kita, tetap akan dicatat oleh Malaikat. Demikian juga amal kebaikan yang ditunjukan Baim Wong semoga menjadi inspirasi dan syiar Dakwah Islam yang nyata.
Baim Wong memang bukan seorang ustadz, tapi kepedulian serta bantuannya kepada sesama manusia merupakan jalan dakwah terutama dalam bersedekah patut dicontoh Umat Islam.
Wallahu a'lam bhisawab.