Senin 04 May 2020 00:30 WIB

Empat Kecamatan di Lampung Barat Banjir

Hujan mengguyur Kabupaten Lampun Barat sejak Sabtu (2/5).

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nora Azizah
Empat kecamatan di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung mengalami banjir, setelah hujan mengguyur kawasan tersebut sejak Sabtu (2/5) hingga Ahad (3/5) (Foto; ilustrasi banjir)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Empat kecamatan di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung mengalami banjir, setelah hujan mengguyur kawasan tersebut sejak Sabtu (2/5) hingga Ahad (3/5) (Foto; ilustrasi banjir)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Empat kecamatan di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung mengalami banjir, setelah hujan mengguyur kawasan tersebut sejak Sabtu (2/5) hingga Ahad (3/5). Sejumlah rumah penduduk dan lahan pertanian warga terendam banjir setinggi satu meter lebih.

Berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat, Ahad (3/5), empat kecamatan yang mengalami banjir tersebut yakni berada di Suoh, Bandar Negeri Suoh, Belalau, dan Batubrak. Ratusan rumah penduduk terendam banjir berikut sawah padi warga.

Namun, BPBD setempat belum mendapat informasi terkait korban akibat banjir tersebut. Menurut Kabid Kedaruratan BPBD Lampung Barat, Mekal Novisa, aparat BPBD masih berada di lapangan untuk mengecek keberadaan rumah-rumah penduduk yang terendam banjir, termasuk lahan pertanian warga di empat kecamatan tersebut.

"Semoga tidak ada korban jiwa," katanya.

Keterangan warga setempat, banjir di empat kecamatan tersebut, terparah berada di wilayah tambang galian C di Kecamatan Belalau. Rumah penduduk dan lahan pertanian penduduk banyak yang terendam banjir di kawasan galian C tersebut. Padahal, selam mereka berdiam di tempat itu, belum perah terjadi banjir sebesar saat ini.

Mamat, warga Belalau, kejadian banjir saat ini terbesar sepanjang ia bertempat tinggal di kawasan tersebut. Ia tidak mengetahui persis penyebab banjir di daerahnya lebih besar, setelah hujan turun deras kemarin.

"Ini banjir terbesar," katanya.

Menurut dia, tambang galian C atau tambang pasir di wilayanya telah meluas sehingga air leluasa  memasuki pemukiman penduduk, apalagi setelah turun hujan yang lebat seharian. Saat ini, warga bersama aparat Basarnas, BPBD, dan aparat terkait sedang melakukan evakuasi warga dan perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih aman dari kepungan banjir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement