REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyiasati penanganan pandemi Covid-19, kegiatan mengedukasi masyarakat dilakukan dengan konten berbeda. Pustaka Bergerak bersama program 10 Rumah Aman misalnya berkeliling kampung untuk mengampanyekan gerakan melawan Covid-19. Hal itu disebabkan aktivitas melapak bersama warga dan membagikan buku sementara ditiadakan.
“Terkait Covid-19, ada banyak penyesuaian kegiatan. Secara prinsip, Covid-19 ini tidak menyurutkan langkah kami. Aktivitas kawan-kawan Pustaka Bergerak di seluruh pelosok negeri tetap berjalan. Kami kini fokus kepada aksi penanganan Covid-19 bersama 10 Rumah Aman. Kegiatan baca tulis pada ruang terbuka dihentikan sementara waktu,” ungkap Founder Pustaka Bergerak Nirwan Ahmada Arsuka dalam siaran persnya, Senin (4/5).
Ada banyak aktivitas warga yang terpaksa dihentikan karena terkena dampak negatif pandemi Covid-19. Meski demikian, mereka menggantinya dengan beragam kegiatan positif. Menjadi partner bagi program 10 Rumah Aman, Pustaka Bergerak terus melayani masyarakat dengan cara berbeda. Mereka bergerak memakai masker, sarung tangan, dan thermoscan atau thermo gun sebagai medianya.
“Memutus mata rantai Covid-19, kami aktif mengukur suhu tubuh warga. Ada juga distribusi masker dan sarung tangan kepada warga. Peralatan tersebut merupakan donasi dari Yayasan 10 Rumah Aman. Disamping itu, kami juga terus menyampaikan berbagai informasi menyangkut protokol kesehatan dan regulasi penanganan Covid-19. Semua dilakukan dengan bergotong royong,” ujar Nirwan.
Beragam paket bantuan sebelumnya memang dialirkan oleh Yayasan 10 Rumah Aman melalui program 10 Rumah Aman. Program tersebut diterapkan pada lingkungan terkecil Rukun Tetangga (RT). Warga diajak memastikan sekitarnya zona hijau Covid-19 hingga berjarak 10 rumah persegi dari kediamannya. Dilakukan berantai, status ini akan meluas dari level RT hingga strata wilayah besar di atasnya.