Selasa 05 May 2020 15:52 WIB

Resep Bali Temukan dan Sembuhkan Corona dengan 3T

Kementerian Kesehatan telah menunjuk beberapa tempat di Bali untuk test PCR.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Rapid test virus Corona (Covid-19).
Foto: Dok Humas DPRD Kota Depok
Rapid test virus Corona (Covid-19).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi Bali diklaim sebagai salah satu provinsi yang banyak menyembuhkan kasus virus SARS-CoV2 (Covid-19). Salah satu cara melakukannya yaitu dengan menerapkan prinsip 3T yaitu test, treat, dan track.

Ketua Tim Lab Pemeriksaan Kasus Covid-19 Provinsi Bali Ni Nyoman Sri Budayanti mengungkap, kasus Covid-19 di Bali hingga hari ini yaitu jumlah kasus 271, sembuh sebanyak 159 orang, dan kematian empat jiwa.

"Saya berterima kasih pada tim satgas percepatan penanganan Covid-19 di Bali. Mereka bekerja sampai tengah malam dan menerapkan 3T," ujarnya saat video conference bertema Fokus Indonesia untuk Meningkatkan Kapasitas Deteksi Virus di akun youtube di media centre Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Selasa (5/5).

Sebagai salah satu tempat yang menjadi tempat test Covid-19 menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR), pihaknya terus mengembangkannya. Ia mengakui, Kementerian Kesehatan telah menunjuk beberapa tempat di Bali untuk tes PCR.

Karena itu, ia menyebutkan, sejak 26 Maret 2020, pihaknya telah memeriksa sekitar 3 ribu sampel menggunakan satu mesin.  Bahkan, ia menyebutkan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menghibahkan mesin PCR untuk Bali dan hari ini tengah diinstal. Kemudian mesin tambahan ini bisa segera dioperasikan.

"Jadi kalau sudah digunakan, maka masyarakat lebih cepat tahu karena kapasitas (tes PCR) lebih meningkat," ujarnya.

Diharapkan, dengan optimalisasi pengujian ini membuat semakin banyak kasus yang ditemukan dan disembuhkan.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mewanti-wanti petugas kesehatan yang menangani virus ini--termasuk yang mengujinya di laboratorium--jangan sampai kelelahan kemudian nantinya jatuh sakit.

"Kalau kelelahan maka daya tahan tubuhnya bisa menurun," katanya. Jadi, ia mendorong pentingnya gotong royong dan membantu antartenaga medis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement