Selasa 05 May 2020 23:24 WIB

Tambahan Positif Covid-19 di Bali Didominasi Transmisi Lokal

Jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Provinsi Bali menjadi 277 orang.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat penambahan enam kasus positif Covid-19 di provinsi setempat pada Selasa (5/5) didominasi kasus transmisi lokal sebanyak empat orang.

"Hari ini bertambah enam orang, semuanya WNI, terdiri dari dua orang pekerja migran Indonesia (PMI) dan empat orang yang terinfeksi Covid-19 karena transmisi lokal," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, dalam keterangan persnya di Denpasar, Selasa (5/5).

Dengan adanya penambahan enam kasus positif Covid-19 itu, maka jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Provinsi Bali menjadi 277 orang. "Sedangkan jumlah pasien yang telah sembuh sebanyak 160 orang. Hari ini ada pertambahan satu orang non-PMI yang sembuh," ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali.

Dewa Indra menambahkan, untuk jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) sebanyak 113 orang yang berada di 10 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, BPK Pering dan Wisma Bima.

Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal tetap empat orang, yakni dua WNA dan dua WNI. "Jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case yakni dari mereka yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Meskipun demikian, transmisi lokal juga cukup tinggi yang 101 orang," ujar Dewa Indra.

Dengan masih adanya penambahan kasus transmisi lokal ini, menurut Dewa Indra, ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya.

"Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," katanya.

Dewa Indra meminta seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin semuanya dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19.

"Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kami minta semua elemen masyarakat membantu dan bekerjasama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contact untuk menemukan siapa pun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19," ujarnya.

Dengan demikian, bisa ditangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi Covid-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement