Senin 11 May 2020 10:17 WIB
Covid19

Sosiolog UGM: Pandemi Covid 19 Bisa Picu Krisis Politk

Pandemi Covid 19 Bisa Picu Krisis Ekonomi-Politk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog UGM M Najib Azca menyatakan, krisis akibat wabah Covid 19 yang bermula dari masalah di bidang kesehatan bisa menjadi krisis ekonomi.  Krisis ekonomi tersebut bisa memicu keresahan sosial dan potensi kerawanan sosial.

"Bahkan, masalah sosial ini bisa berujung pada kemungkinan terjadi krisis di bidang politik. Potensi-potensi dampak ikutan lain terebut harus diantisipasi dan dipersiapkan jika pandemi ini berlangsung dalam durasi yang panjang,'' M Najib Azca dalam  Webinar Ekonomi yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia /PP-KBPII (10/5).

Diskusi ini diselenggarakan dalam rangka memberikan kontribusi pemikiran dan gagasan di bidang ekonomi untuk mengatasi dampak dari pandemi covid-19. Acara ini diikuti oleh seratus pesarta baik dari KBPII dan aktivis PII di seluruh tanah air maupun dari kalangan eksternal (umum), serta disiarkan secara langsung (live streaming) melalui Facebook.

Sosiolog yang banyak meneliti masalah terorisme ini menambahkan, Indonesia diuntungkan dengan adanya kekuatan modal sosial dan solidaritas sosial yang kuat. Dalam hal ini, Indonesia menduduki peringkat kelima dunia dari sisi kekuatan modal sosialnya, dan rangking paling atas dalam hal indeks memberi (world giving index).

Menurut Najib, secara tidak langsung, modal sosial ini sangat membantu kerja pemerintah dalam menanggulangi pandemi. Namun, ia juga memprediksi apabila pandemi ini berlarut-larut hingga berganti tahun, kekuatan modal sosial Indonesia dalam menopang bantuan sosial terhadap masyarakat miskin dimungkinkan hanya dapat bertahan maksimal hingga akhir tahun 2020.

"Sebagai alternatif solusi untuk menghadapi normalitas baru (the new normal), ia menyarankan untuk mengembangkan socioprenreur di kalangan masyarakat, yakni program-program sosial yang dikerangkai dengan jiwa entrepreneurship agar program sosial tersebut dapat sustainable.

Sementara itu,  Ketua Umum PP KBPII Narsullah Larada menekankan bahwa pandemi covid-19 memang telah berdampak besar terhadap berbagai sektor kehidupan, terutama sosial-ekonomi. Meskipun demikian, situasi tersebut harus dijadikan sebagai peluang dan momentum untuk membangun kemandirian ekonomi dengan dukungan kekuatan modal sosial yang dimiliki oleh umat.

"Kepada segenap anggota KBPII di seluruh tanah air untuk ikut berkontribusi dan berjuang bersama dalam menyelesaikan krisis sosial-ekonomi tersebut,'' katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement