Senin 11 May 2020 10:37 WIB

Dua Saran untuk Diaspora di Tengah Pandemi Covid-19

Charity Nights Dwiki and Friends menggalang dana untuk diaspora Indonesia.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Dompet Dhuafa dan musisi Dwiki Dharmawan menggelar video conference kegiatan hiburan dan dakwah dalam konser virtual Ramadhan Nada Dwiki and Friends yang akan berlangsung pada 2 Mei 2020.
Foto: Tangkapan layar
Dompet Dhuafa dan musisi Dwiki Dharmawan menggelar video conference kegiatan hiburan dan dakwah dalam konser virtual Ramadhan Nada Dwiki and Friends yang akan berlangsung pada 2 Mei 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tak hanya memengaruhi kehidupan warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Indonesia. Diaspora yang tersebar di berbagai belahan negara juga turut terdampak oleh pandemi ini.

"Diaspora itu adalah semua orang yang berdarah Indonesia, berbudaya Indonesia, yang ada di luar negeri, baik yang memiliki paspor Indonesia maupun yang sudah menjadi warga negara asing," jelas pendiri Indonesian Diaspora Network (IDN) Global Dino Patti Djalal dalam Charity Nights Dwiki and Friends: Global Solidaritas untuk Diaspora Terdampak Covid-19 yang disiarkan melalui kanal Youtube Dompet Dhuafa.

Baca Juga

Dino mengatakan, tak sedikit diaspora di luar negeri juga yang juga terdampak oleh pandemi Covid-19. Dampak ini tak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan, tetapi juga terkait masalah-masalah lain yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19.

"(Diaspora Los Angeles) mereka juga banyak yang kelimpungan di sana, karena banyak yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan lain sebagainya," kata Dino.

Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar mengatakan, Pemerintah Indonesia juga melakukan beragam upaya untuk membantu diaspora di berbagai belahan dunia. Salah satunya melalui pembagian 400 ribu paket sembako dan alat-alat kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, dan disinfektan.

Di samping itu, Mahendra juga berpesan agar para diaspora setidaknya melakukan dua hal selama pandemi Covid-19 berlangsung. Yang pertama adalah mematuhi protokol dan peraturan terkait pencegahan Covid-19 di negara tempat tinggal masing-masing.

"Karena ini adalah kondisi darurat yang terjadi di seluruh dunia, harapan untuk tingkat kepatuhan itu sangat tinggi sehingga bisa meminimalisir dampak-dampak yang tidak diinginkan," ujar Mahendra.

Mahendra juga berpesan agar para diaspora membangun komunikasi yang baik dengan sesama diaspora. Para diaspora pun diharapkan dapat menjadiln komunikasi yang baik dengan perwakilan Indonesia di luar negeri, baik itu KBRI maupun KJRI.

Mahendra mengatakan, komunikasi yang baik penting dilakukan dalam situasi sulit seperti saat ini. Dengan komunikasi yang baik, para diaspora bisa saling memberikan informasi bila ada yang terpapar Covid-19 atau membutuhkan bantuan sembako, alat kesehatan hingga bantuan finansial. Dengan begitu, bantuan kepada diaspora bisa tersalurkan secara tepat sasaran.

"Itu juga menimbulkan semangat yang semakin tinggi karena transparan dan akuntabel juga dalam prosesnya," papar Mahendra.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement