Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Belakangan tengah ramai bagaimana miliarder pendiri mobil listrik Tesla, Elon Musk ngotot membuka pabrik mobilnya di Fremont, California. Padahal pejabat setempat masih melarang akibat kebijakan lockdown yang belum longgar.
Meski demikian, Elon Musk tetap ngotot membuka pabrik mobil listriknya dan mengancam akan memindahkan pabriknya ke luar California. Di sisi lain, rupanya Presiden Amerika Serikat (AS) meminta pejabat setempat untuk membiarkan Elon Musk membuka pabriknya.
Baca Juga: Karyawan Tesla Takut Kembali ke Pabrik, Elon Musk: Kalau Ada yang Harus Ditangkap, Cukup Hanya Saya!
Hal itu tercantum dalam Twitter Donald Trump, ia jelas-jelas membela CEO Tesla dan SpaceX ini. Selain itu juga lantaran Trump tidak ingin lockdown berlangsung lama. Ia ingin agar ekonomi AS kembali berjalan dan normal seperti sedia kala.
"California harus membiarkan Tesla dan Elon Musk membuka pabriknya, sekarang. Hal itu bisa dilakukan lebih cepat dan dengan aman," tulis Trump di Twitter.
Saking ngototnya membuka pabrik, Elon Musk mengaku rela dipenjara. Hal itu ia sampaikan sendiri di akun Twitter miliknya.
"Jika ada yang sampai ditahan, saya akan meminta saya saja," cuitnya.
Padahal ptoritas Alameda County, tempat pabrik Tesla beroperasi mengaku tahu pabrik itu sudah dibuka. Mereka juga telah memperingatkan perusahaan bahwa pabrik tak bisa dibuka tanpa persetujuan. Pelanggaran semacam itu bisa dikenai sanksi berupa denda, dipenjara, atau keduanya.
Menurut laporan Reuters, pabrik Tesla sudah tampak sibuk lagi. Area parkir sudah terisi dan truk-truk sudah keluar masuk pabrik.
Elon Musk memang tak segan-segan dalam setiap hal yang ia sampaikan.
"Tesla mendaftarkan gugatan hukum melawan Alameda County segera. Mereka bertindak berlawanan dengan gubernur, presiden, kebebasan konstitusional kita dan akal sehat," sebutnya beberapa waktu lalu.