Kamis 14 May 2020 06:05 WIB

Hingga Usia 50 Tahun, Istri Nabi Hanya Sayyidah Khadijah

Nabi Muhammad bukanlah tipikal orang yang tergoda dengan kecantikan wanita.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Hingga Usia 50 Tahun, Istri Nabi Hanya Sayyidah Khadijah. Penampakan salah satu lokasi di Pekuburan Mala di Mekkah, Di pemakaman inilah terbaring jasad Siti Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Hingga Usia 50 Tahun, Istri Nabi Hanya Sayyidah Khadijah. Penampakan salah satu lokasi di Pekuburan Mala di Mekkah, Di pemakaman inilah terbaring jasad Siti Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW kerap mengungkapkan cinta kasihnya kepada Sayyidah Khadijah baik semasa beliau hidup maupun telah meninggal terlebih dahulu sebelum Nabi. Hingga usia 50 tahun, Rasulullah SAW hanya beristrikan Sayyidah Khadijah binti Khuwailid.

Sebagaimana diketahui, Rasulullah SAW menikah dengan Sayyidah Khadijah saat keduanya terpaut dalam usia yang cukup berjarak. Saat Sayyidah Khadijah menikahi Rasulullah, usianya 40 tahun dan Rasulullah berusia 25 tahun. Saat itu status Sayyidah Khadijah merupakan janda kaya raya yang masyhur.

Baca Juga

Dalam buku Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husain Haikal disebutkan, semasa hidupnya Rasulullah hidup hanya dengan Sayyidah Khadijah selama 17 tahun sebelum kerasulannya dan 11 tahun sesudah itu. Dan pada masa itu pula tak sesekali terlintas dalam pikiran beliau (atau perintah langsung dari Allah) untuk menikah lagi dengan wanita lain.

Bahkan sebelum menikahi Sayyidah Khadijah ataupun setelahnya, Rasulullah SAW bukanlah tipikal orang yang tergoda dengan kecantikan wanita-wanita pada zamannya. Padahal tak sedikit wanita kala itu kerap memamerkan diri hingga memamerkan perhiasannya.

Sehingga sangatlah tidak mungkin bagi Rasulullah ketika wafatnya Sayyidah Khadijah, Rasulullah tergoda nafsu menikahi berkali-kali wanita. Jika bukan karena perintah dan petunjuk Allah, Rasulullah belum tentu menjalankan poligami.

Sebab telah terbukti, sebelum dan saat menjalani rumah tangga bersama Sayyidah Khadijah, Rasulullah merupakan pribadi yang tidak terdorong nafsu dalam mengambil seorang wanita sebagai istrinya. Hal ini pun meruntuhkan teori para orientalis yang menuding berpoligaminya Rasulullah semata-mata hanya karena dorongan nafsu.

photo
Infografis Contoh Sikap Sayang Nabi pada Istri. Ilustrasi pasangan suami istri Muslim. - (Republika.co.id)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement