Kamis 14 May 2020 18:48 WIB

Emilio Parks Umbar Tekad Jika IBL Dilanjut

Emilio Parks bertekad membantu timnya melangkah ke babak playoff

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Pebasket NSH Jakarta Dashaun Najee Wiggin (tengah) mencoba memasukkan bola dihalangi pebasket Amartha Hangtuah Emilio Dacre Parks (kanan) saat pertandingan seri kelima Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020 di Gor Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (29/2/2020).
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Pebasket NSH Jakarta Dashaun Najee Wiggin (tengah) mencoba memasukkan bola dihalangi pebasket Amartha Hangtuah Emilio Dacre Parks (kanan) saat pertandingan seri kelima Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020 di Gor Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (29/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemain asing Amartha Hangtuah, Emilio Parks bertekad membantu timnya melangkah ke babak playoff jika IBL 2020 dilanjutkan. Hangtuah memang sempat tampil buruk diawal musim. Namun sebelum liga dihentikan tim yang dilatih Rastafari Horongbala ini tengah menanjak penampilannya.

"Saya menyukai tim ini (Amartha Hangtuah), mereka memang lebih kecil ketimbang tim lain, tetapi kami kompak dan tentunya siap menuju playoff,” ujar Emilio dilansir dari laman IBL Indonesia, Kamis (14/5).

Bagi Emilio Parks, Indonesia Basketball League (IBL) 2020 merupakan momen pembuktian diri. Emilio pernah tampil di IBL bersama Bima Perkasa Jogja dua musim lalu, tetapi performanya kurang impresif.

Kali ini, setelah mendapat kepercayaan dari Amartha HangTuah, Emilio ingin membuktikan diri kepada penggemar basket Indonesia. Namun, baru mulai menanjak, IBL 2020 harus dihentikan sementara akibat pandemi virus corona.

Masa Pandemi Corona membuatnya pulang ke negaranya. "Saya sehat, tetapi sebetulnya saya tidak ingin kembali ke rumah dengan keadaan seperti ini, tetapi ini juga lebih aman dan saya bisa memastika keluarga juga aman. Kita harus mengambil sisi positif dari setiap kondisi. Mungkin dengan ini, kami jadi bisa melakukan persiapan lebih baik."

"Selama karantina mandiri yang paling saya rindukan.Tentu saja, bermain basket, berjalan ke lapangan, dan menikmati pertandingan. Sesama pemain asing kami rutin berkomunikasi, begitu juga dengan beberapa pemain lokal,” lanjutnya.

"Musim pertama saya di sini sangat berat, banyak yang meragukan saya. Namun, di Amartha HangTuah, semuanya saling membantu dan kami ingin mengalahkan semua tim. Saya menghargai semua penggemar basket di Indonesia. Mereka baik dan ramah, sebagai balasan, saya akan memberikan cinta kepada kalian,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement