REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Lukman Sardi mengakui Covid-19 sangat berdampak pada industri film. Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) itu mengatakan, sejumlah produksi yang seharusnya dia jalani kini tertunda akibat pandemi yang melanda.

"Sebagai pelaku industri film, impact-nya cukup terasa, karena kalau ngomongin film pasti bekerjanya saat produksi, dan produksi berhenti sampai waktu yang belum bisa ditentukan," kata Lukman pada konferensi pers virtual belum lama ini.

Bukan berarti Lukman dan sineas lain pasrah pada keadaan. Dia dan rekan-rekannya terus mengupayakan banyak hal, terutama untuk membantu kru film freelance yang pendapatannya bergantung pada proyek film yang dilakoni.

Salah satu hal yang menurut Lukman bisa menjadi solusi adalah penyelenggaraan Festival Film dan Serial Online (FFSO) besutan GoPlay. Menurut Lukman, FFSO bukan sekadar festival yang menayangkan film secara daring, tapi memiliki dampak besar.

Penyimak festival bisa turut berkontribusi untuk pelaku industri perfilman yang terdampak akibat Covid-19. Sebagian pendapatan dari festival yang berlangsung 13 Mei 2020 sampai 30 Juni 2020 itu akan didonasikan lewat 52 asosiasi perfilman.

"Selain pandemi ini jadi momen kurang enak, tapi buat aku pribadi ini waktu untuk menunjukkan solidaritas buat orang-orang film, bahu-membahu supaya dalam situasi ini ada hal yang bisa kita lakukan untuk teman-teman yang lain," ujarnya.

Beberapa film dan serial yang dibintangi Lukman turut ditayangkan pada FFSO. Beberapa di antaranya adalah '27 Steps of May', 'Kulari ke Pantai', '7/24', 'Jakarta Undercover', serta serial 'Saiyo Sakato'.

Ikuti Whatsapp Channel Republika