Jumat 15 May 2020 04:09 WIB

Gubernur Sumbar Kesal Ada Pemda yang Pelit Kirim Tes Swab

Gubernur Sumbar minta pemda di bawahnya satu visi dalam urusan tangani Covid-19.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Dit Samapta Polda Sumbar mengatur kursi warung makan untuk antrean pembeli sesuai dengan aturan PSBB di Padang, Sumatra Barat. Kepala daerah diminta proaktif mengirimkan sampel swab untuk dites dan tidak menahan-nahan tes corona hanya demi citra daerahnya bebas Covid-19 di Sumbar.
Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA
Petugas Dit Samapta Polda Sumbar mengatur kursi warung makan untuk antrean pembeli sesuai dengan aturan PSBB di Padang, Sumatra Barat. Kepala daerah diminta proaktif mengirimkan sampel swab untuk dites dan tidak menahan-nahan tes corona hanya demi citra daerahnya bebas Covid-19 di Sumbar.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno kesal karena ada kepala daerah di tingkat II yang terkesan 'pelit' mengirimkan sampel swab ke Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sehingga di daerah tersebut masih sedikit kasus Covid-19 terdeteksi.

Menurut Irwan, fakta seperti ini cukup berbahaya karena akan ada orang terjangkit virus corona yang tidak terdeteksi sehingga penyebaran covid-19 akan semakin luas. "Ada daerah yang pelit mengirim tes swab-nya ke Laboratarium Kesehatan RS Unand Padang, berarti kepala daerahnya adalah sosok yang jahat. Karena ingin daerahnya zero positif Covid-19, sehingga kepala daerahnya enggan mengirim tes swab serta melakukan tracking terhadap warganya," kata Irwan saat memimpin Rapat Koordinasi Kepala Dinas Kesehatan se-Sumatra Barat di ruang kerja gubernur, Kamis (15/5).

Baca Juga

Irwan tidak menyebutkan secara jelas daerah tingkat II yang ia maksudkan pelit memberikan sampel swab dan tidak melakukan tracking secara serius. Hanya saja Irwan sangat menyayangkan ada kepala daerah yang egois dan berpotensi mengorbankan kesehatan dan keselamatan warganya hanya karena ingin menampilkan citra berhasil menahan angka positif Covid-19.

Padahal menurut Irwan pembiayaan pemeriksaan lab yang harus dilakukan Pemda tingkat II secara gratis. Karena pembiayaan tes swab di Lab FK Unand ditanggung Pemprov Sumbar.

"Padahal pembiayaan pemeriksaan tes SWAB gratis, tidak dipunggut bayaran. Kok masih ada kepala daerahnya enggan periksa swab," ucap Irwan.

Untuk meluruskan hal ini, Irwan Prayitno meminta para kepala dinas kesehatan di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar memberikan peran penting. Salah satunya dengan memberikan masukan yang kongkrit kepada kepala daerah masing-masing baik itu bupati maupun wali kota. Para kepala dinas kesehatan di daerah kabupaten dan kota menurut Irwan harus pro-aktif melakukan tracking dan mengirimkan sampel swab. Karena bila semua perangkat daerah berdiam diri dan tidak melakukan tindakan cepat, wabah virus corona di daerah tersebut bakal banyak merenggut nyawa masyarakat, karena penanganannya sudah terlambat.

Irwan menyentil kepala daerah yang tidak pro-aktif dalam penanganan Covid-19 hanya akan memperlambat penyelesaian virus corona di Sumbar. "Bagaimana penularan Covid-19 bakal habis di Sumbar, jika cara berpikir di antara kepala daerah banyak yang salah. Saya perintahkan kepala dinas kesehatan harus mampu meluruskan jalan pikiran kepala daerah yang tak benar itu," kata Irwan Prayitno menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement