Jumat 15 May 2020 09:34 WIB

Olimpiade Ditunda, IOC Merugi Rp 11 Triliun

Kerugian ini, kata Bach, dapat dibagi dalam dua kelompok besar.

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
 Cincin Olimpiade digambarkan di depan Rumah Olimpiade, markas besar Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss, 17 Maret 2020.
Foto: EPA-EFE / LAURENT GILLIERON
Cincin Olimpiade digambarkan di depan Rumah Olimpiade, markas besar Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss, 17 Maret 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LAUSSANE -- Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, mengakui, IOC berpotensi mengalami kerugian hingga mencapai 800 juta dolas as, atau sekitar Rp 11 triliun, akibat penundaan gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya, pada Maret silam, IOC dan Pemerintah Jepang sepakat untuk menunda gelaran Olimpiade Tokyo selama satu tahun mendatang.

Artinya, penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, yang dijadwalkan pada Juni mendatang, baru akan digelar pada pertengahan tahun 2021 mendatang. Penundaan ini tidak terlepas dari adanya ancaman kesehatan akibat pandemi Covid-19. Namun, penundaan ini menimbulkan kerugian tersebut, terutama dari segi finansial.

''Kami tengah mengantispasi potensi kerugian sebesar 800 juta dolas as akibat keputusan menunda Olimpiade Tokyo 2020. Kerugian ini akan ditanggung sendiri oleh IOC, termasuk dengan mendapatkan kemungkinan suntikan dana dari Yayasan Olimpiade,'' kata Bach usai Rapat Komite Eksekutif IOC seperti dikutip PA, Jumat (15/5).

Kerugian ini, kata Bach, dapat dibagi dalam dua kelompok besar. Kerugian terbesar, yang mencapai 650 juta dolas as, berada dalam aspek bantuan kepada pihak penyelenggara Olimpiade untuk merancang dan merencanakan kembali gelaran Olimpiade. Sementara, kerugian sebesar 150 juta dolar as merupakan dana bantuan yang disiapkan IOC kepada seluruh elemen Olimpiade yang mengalami kerugian akibat penundaan Olimpiade Tokyo 2020.

''Krisis akibat pandemi ini memiliki dampak finansial yang begitu besar buat seluruh pihak, tidak hanya dunia, masyarakat, dan Pemerintah, tapi juga dunia olahraga, termasuk Olimpiade,'' kata Bach.

Kendati begitu, Bach menutup adanya kemungkinan untuk memperpanjang kembali penundaan Olimpiade Tokyo 2020. Menurut mantan atlet anggar asal Jerman itu, IOC dan Pemerintah Jepang tetap berkonsentrasi untuk menggelar Olimpiade Tokyo 2020 pada tahun depan. 

''Kini kami punya waktu satu tahun dan dua bulan untuk mempersiapkan gelaran olimpiade yang tertunda tersebut. Kami tidak bisa berspekulasi tentang perkembangan selanjutnya,'' tutur Bach.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement