Jumat 15 May 2020 16:19 WIB

Sanofi Pastikan Vaksin Corona Tersedia untuk Semua Negara

Perusahaan farmasi Sanofi pastikan vaksin potensial Covid-19 ada untuk semua negara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Perusahaan farmasi Sanofi pastikan vaksin potensial Covid-19 ada untuk semua negara. Ilustrasi.
Foto: AP/Ted S. Warren
Perusahaan farmasi Sanofi pastikan vaksin potensial Covid-19 ada untuk semua negara. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Perusahaan farmasi multinasional asal Prancis, Sanofi, memastikan bahwa vaksin potensial untuk Covid-19 akan tersedia bagi seluruh negara di dunia. Tak ada sebuah negara yang diistimewakan untuk memperoleh vaksin tersebut.

“Tidak akan ada keuntungan khusus yang diberikan kepada negara mana pun,” kata Chairman Sanofi Serge Weinberg pada Kamis (14/5).

Baca Juga

Sebelumnya CEO Sanofi Paul Hudson membuat kegemparan karena mengatakan Amerika Serikat (AS) akan memperoleh akses prioritas terhadap vaksin Covid-19 yang dikembangkannya perusahaannya. Alasannya karena Washington berinvestasi dalam mengambil risiko.

“Komentar CEO kami telah diubah. Kami menganggap vaksin sebagai barang umum,” ujar Weinberg.

Sebelum pernyataan Hudson diklarifikasi oleh Weinberg, kritik dan kecaman terhadap Sanofi muncul dari berbagai pihak termasuk para pejabat Prancis. “Bagi kami itu tidak dapat diterima (jika AS diprioritaskan mendapat vaksin) karena ada akses istimewa ke negara ini dan itu untuk alasan keuangan," kata Wakil Menteri Keuangan Prancis Pannier-Runacher dalam sebuah wawancara dengan Sud Radio.

Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe turut angkat bicara. Dia menegaskan bahwa akses terhadap vaksin untuk semua negara tak dapat dinegosiasikan.

Pernyataan Philippe juga didengungkan Uni Eropa. “Vaksin terhadap Covid-19 harus menjadi barang publik global dan aksesnya harus merata serta universal,” kata juru bicara Komisi Eropa Stefan de Keersmaecker.

Sanofi telah bermitra dengan perusahaan farmasi asal Inggris GlaxoSmithKline untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Namun uji klinis belum dimulai. Obat yang dihasilkan tidak mungkin muncul sebelum 2021.

Kemitraan antara Sanofi dan GlaxoSmithKline didanai oleh Biomedical Advanced Research and Development Authority. Ia adalah sebuah divisi dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement