REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rapid test acak di Kota Yogyakarta dengan sasaran sejumlah tempat publik ditargetkan digelar usai Lebaran. Diharapkan pada akhir Mei diperoleh gambaran mengenai kondisi transmisi lokal Covid-19 di kota tersebut.
“Insyaa Allah sumber daya manusia beserta sarana dan prasarana yang dibutuhkan semuanya siap. Target pelaksanaannya usai Lebaran,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya di Yogyakarta, Jumat (15/5).
Menurut dia, saat ini terdapat sekitar 3.000 unit kit rapid diagnostic test (RDT) yang dimiliki Kota Yogyakarta. Sekitar 240 unit di antaranya akan digunakan untuk melakukan tes ulang pada pengunjung Indogrosir yang dinyatakan nonreaktif pada tes pertama.
Sementara itu, sejumlah tempat publik yang akan menjadi sasaran rapid test acak di antaranya pasar tradisional, kafe, restoran, dan tempat publik lainnya yang cukup ramai didatangi warga.
“Tidak akan dilakukan di semua pasar tradisional, hanya beberapa pasar saja. Begitu pula dengan kafe dan restoran akan kami pilih secara acak,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Heroe menegaskan, tujuan rapid test acak adalah untuk memperoleh gambaran mengenai sebaran penularan virus corona di Yogyakarta khususnya yang berasal dari transmisi lokal.
“Mudah-mudahan temuan yang reaktif dari rapid test tidak terlalu banyak. Jika temuannya tidak banyak, maka transmisi lokal di Kota Yogyakarta tidak semakin meluas. Tetapi jika temuannya banyak, maka perlu ditegaskan kembali disiplin protokol pencegahan Covid-19,” katanya.
Ia berharap, tes cepat acak tersebut bisa dilakukan sesegera mungkin usai seluruh tim menyelesaikan tes cepat untuk pengunjung supermarket Indogrosir. Saat ini, supermarket tersebut sudah masuk klaster penularan Covid-19 di DIY.
“Tim yang melakukan rapid test di Puskesmas untuk pengunjung Indogrosir ada 18, dan di Dinas Kesehatan ada empat tim. Namun, mereka juga masih harus bertugas menelusuri klaster penularan di Yogyakarta. Jika semuanya sudah siap, maka tes cepat acak akan segera digelar,” katanya.
Hingga Jumat (15/5) pukul 16.00 WIB, di Kota Yogyakarta terdapat 15 pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan, serta 27 pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga menjalani perawatan.