Senin 18 May 2020 21:24 WIB

Curah Hujan Tinggi, Pemkab Aceh Timur Siaga Bencana

Pemerintah Kabupaten Aceh Timur mulai siaga bencana.

Petani membawa padi dengan rakit terpal saat banjir di area persawahan Desa Krueng Seunong, Aceh Utara, Aceh, Ahad (17/5/2020). Para petani di daerah tersebut terpaksa memanen padi lebih awal karena tanaman padi terendam banjir
Foto: ANTARA/rahmad
Petani membawa padi dengan rakit terpal saat banjir di area persawahan Desa Krueng Seunong, Aceh Utara, Aceh, Ahad (17/5/2020). Para petani di daerah tersebut terpaksa memanen padi lebih awal karena tanaman padi terendam banjir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah Kabupaten Aceh Timur mulai siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam, mengingat curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda setempat sejak beberapa hari terakhir.

Bupati Aceh Timur Hasballah,mengatakan pihaknya juga telah mengingatkan seluruh pemimpin organisasi perangkat daerah (ODP) untuk saling berkoordinasi dalam penanggulangan bencana alam di Aceh Timur.

Baca Juga

"Kita tetap siaga dalam menghadapi bencana banjir, tanah longsor dan sebagainya. Kita sudah ingatkan seluruh pimpinan OPD terkait untuk saling koordinasi dalam menangani bencana ini," katanya, usai rapat koordinasi bencana alam di posko bencana BPBD Aceh Timur.

Bupati meminta petugas di posko bencana untuk terus membangun komunikasi setiap saat dengan para pihak di kecamatan, sehingga perkembangan bencana di desa diketahui dengan baik.

Kata dia, begitu juga dengan aparat desa, agar segera melaporkan dan mengirimkan data-data yang diperlukan untuk proses penyaluran bantuan masa panik terhadap pengungsi, seperti sembako dan sebagainya.

"Memang kita akui masih terjadi banjir dibeberapa titik, namun laporan terakhir sebagian titik ketinggian air mulai turun, seperti di Sri Mulya dan Pante Kera," ujarnya.

Menurut bupati, seluruh OPD terkait harus turun ke lapangan melakukan pengecekan kondisi terkini menyangkut bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Aceh Timur sejak dua hari yang lalu.

"Kita juga sudah siapkan 20 ton beras dan berbagai sembako lainnya seperti mi instan, minyak makan, sarden, gula pasir, dan roti serta lainnya untuk seluruh pengungsi," ujarnya.

Selain itu, Hasballah, juga meminta masyarakat kawasan rawan banjir untuk segera mengungsi jika sewaktu-waktu terjadi luapan sungai, khususnya warga yang menetap sepanjang aliran sungai.

"Menyikapi COVID-19, kita berharap warga tetap menjaga jarak dan tetap mengenakan masker saat keluar rumah. Ini bertujuan untuk menghindari penyebaran wabah Corona," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement