Kamis 21 May 2020 06:01 WIB

Ikadi Minta Netizen tak Banyak Menghujat di Masa Ramadhan

menjelang hari raya Idul Fitri, netizen diharapkan bisa saling memaafkan dan bersatu

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Akbar
Berita palsu atau hoaks.
Foto: Pixabay
Berita palsu atau hoaks.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Sekjen Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ustaz Ahmad Khusyaeri menyayangkan banyaknya netizen yang masih saling hujat dan menyebarkan informasi hoaks di media sosial di tengah bulan suci Ramadhan dan saat bangsa Indonesia tengah berjuang melawan pandemi covid-19.

Padahal menghujat dan menyebarkan berita hoaks menjadi salah satu perbuatan yang dapat menghancurkan pahala dari berpuasa.

"Fenomena saling hujat, cacian dan makian, penyebaran fitnah dan berita hoax netizen di media sosial yang justru meningkat di saat Ramadhan di tengah pandemi covid-19 sungguh sangat disayangkan. Karena jelas sekali semua itu dapat mengurangi nilai ibadah puasa, bahkan bisa melunturkannya, sehingga tidak mendapat pahala di sisi Allah," kata Ustaz Ahmad Khusyaeri kepada Republika,co.id, Kamis (21/5).

Ia menjelaskan seorang muslim seharusnya memahami hakekat puasa. Di mana menurut ustaz Ahmad puasa bukan saja meninggalkan makan, minum dan hubungan biologis suami isteri dari sejak subuh hingga maghrib.

Melainkan juga berpuasanya seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa. Seperti berpuasanya lisan dari dusta, caci maki, ghibah, menghujat, serta termasuk menyebar fitnah dan berita hoax di media sosial.

"Kesempurnaan ibadah seseorang tergantung kepada sejauh mana ibadah itu memberikan dampak sosial yang positif bagi orang lain. Termasuk berdampak positif dalam akhlak dan etikanya dalam bermedsos dan ketika berada di dunia maya."

"Islam mengajarkan, bahwa tidak ada ucapan yang terucap, dan opini serta komentar yang tertulis di status atau media sosial kecuali semuanya ada hisabnya kelak di akhirat," tuturnya.

Sebab itu Ustaz Ahmad berharap penghujung ramadhan ini menjadi momentum bagi para netizen untuk berhenti menghujat dan menyebarkan informasi hoaks. Ia juga berharap menjelang hari raya Idul Fitri, netizen bisa saling memaafkan dan bersatu untuk melawan covid-19.

"Sudah seharusnya kita bersatu padu, bergandengan tangan dan saling memaafkan, karena ini merupakan ciri dan sifat orang yang bertakwa, dan itu pertanda diterimanya amal ibada puasa Ramadhan kita insya Allah," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement