REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Bank sentral Jepang mengatakan akan menyediakan dana sekitar 30 triliun yen ke bank-bank lain untuk disalurkan ke usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kelompok ekonomi yang paling terdampak pandemi virus corona.
Jumat (22/5) Bank of Japan mengatakan, mereka akan mulai menyalurkan dana tersebut pada bulan Juni mendatang. Penawaran pinjaman tanpa jaminan dan nol bunga ini langkah terbaru bank sentral Jepang mengendalikan dampak ekonomi pandemi virus corona.
Bank sentral Jepang juga berencana membeli obligasi perusahaan dan kertas komersial lainnya senilai 20 triliun yen. Bank of Japan juga mengumumkan pembiayaan untuk utang swasta senilai 25 triliun yen.
Perekonomian terbesar ketiga di dunia itu jatuh ke dalam resesi. Selain pandemi, Negeri Sakura juga harus menghadapi pertumbuhan konsumsi yang stagnan, merosotnya pariwisata dan menurunnya ekspor.
Bank-bank sentral di seluruh dunia termasuk Federal Reserve Amerika Serikat (AS) telah melakukan langkah serupa. Dewan kebijakan Bank of Japan telah memutuskan melanjutkan semua langkah ini hingga Maret tahun depan.
Bank of Japan telah berusaha mempertahankan stabilitas finansial dengan mengangkat batas pembelian obligasi pemerintah untuk menjaga kelancaran arus finansial. Bank mengatakan akan terus mengawasi situasi Covid-19 dan mengambil langkah tambahan bila dibutuhkan.