Jumat 22 May 2020 16:06 WIB

Lebaran, Kemenkominfo Antisipasi Lonjakan Trafik Internet

Kemenkominfo memprediksi trafik internet meningkat 30-40 persen pada Idul Fitri.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate
Foto: BSSN
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkap, beberapa upaya dilakukan Kemenkominfo untuk mengantisipasi lonjakan trafik internet selama lebaran. Ini karena trafik internet diprediksi meningkat 30-40 persen pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini dibandingkan Ramadhan dan Hari Raya tahun yang mencapai 20-30 persen.

Johnny menerangkan, kenaikan ini disebabkan Ramadhan dan Hari Raya bersamaan dengan situasi pandemi Covid-19 diikuti kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan ini mengubah kebiasaan masyarakat dengan bekerja, belajar, beribadah dari rumah dan lebih sering mengakses internet.

Baca Juga

"Dalam keadaan normal, saat Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1441 H trafik naik 20-30 persen, namun dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun 2020 ini terjadi kenaikan trafik 30-40 persen," ujar Johnny saat menggelar konferensi pers daring dari Jakarta, Jumat (22/5). 

Johnny menerangkan, sejumlah upaya disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan trafik tersebut, yakni dengan menjaga kinerja jaringan telekomunikasi agar terus dapat memberikan layanan yang baik. Ia mengatakan, jumlah BTS 4G eksisting di kuartal-3  Tahun 2019 di seluruh Indonesia tercatat sebanyak 173.294, sedangkan BTS 3G sebanyak 188.849 dan BTS 2G sebanyak 116.982.

Sehingga total keseluruhan sekitar 479.125 unit, lalu fiber optic (FO), dengan rincian panjang FO inland sekitar 224.583 km dan SKKL: 123.859. Sehingga total panjang FO kita adalah 348.442 km.

Selain itu, Kemenkominfo juga akan menambah kapasitas pada BTS untuk mengantisipasi lonjakan trafik dan menyiapkan mobile BTS apabila diperlukan. 

"Sampai saat ini, berdasarkan data yang disampaikan oleh operator, terdapat sekitar 178 mobile BTS yang dikerahkan untuk mengantisipasi lonjakan trafik pada kondisi Darurat Covid-19, dari keseluruhan BTS secara Nasional sejumlah 479.125," ujar Johnny.

Ia mengatakan, Kemenkominfo juga terus menjaga keberlangsungan jaringan telekomunikasi di titik-titik strategis, pada kondisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yaitu di area pemukiman, jalan tol, puskesmas dan rumah sakit rujukan layanan Covid-19. Serta, lanjut Johnny, melakukan monitoring jaringan telekomunikasi melalui Network Operation Center (NOC) yang beroperasi selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu.

Terkatk dukungan operator telekomunikasi, Kemenkominfo juga telah meminya operator untuk menyiapkan produk-produk khusus yang mendukung kebijakan belajar dan bekerja dari rumah selama PSBB, Ramadhan, dan Hari Raya Idulfitri.

"Serta menyiapkan program kegiatan yang mengedepankan dukungan kemanusiaan dan sosial seperti: memberikan bantuan makanan, paket sembako bagi kaum dhuafa, tenaga medis, masjid (berbuka dan sahur), bantuan berupa Alat Pelindung Diri, penyemprotan desinfektan, dan aktifasi kartu e-learning," ujarnya.

Ia menyebut, Kemenkominfo juga melakukan kegiatan monitoring kualitas layanan telekomunikasi selama masa pandemik Covid-19 dan PSBB dengan melakukan pengukuran Quality of Service (QoS) layanan suara dan data/internet seluler terhadap operator seluler guna memastikan layanan prima telekomunikasi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement