Jumat 22 May 2020 17:08 WIB

Kemampuan Tes Covid-19 Nyaris 10.000 Per Hari

Terdapat 69 lab yang siaga melakukan pemeriksaan PCR dan 35 lab yang uji rapid test.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah terus meningkatkan kapasitas tes Covid-19. Per Jumat (22/5) ini, kemampuan tes Indonesia mencapai 9.359 spesimen per hari. Rinciannya, 9.082 pemeriksaan real time PCR dan 277 pemeriksaan rapid test.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pemerintah terus meningkatkan kapasitas tes Covid-19. Per Jumat (22/5) ini, kemampuan tes Indonesia mencapai 9.359 spesimen per hari. Rinciannya, 9.082 pemeriksaan real time PCR dan 277 pemeriksaan rapid test.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus meningkatkan kapasitas tes Covid-19. Per Jumat (22/5) ini, kemampuan tes Indonesia mencapai 9.359 spesimen per hari. Rinciannya, 9.082 pemeriksaan real time PCR dan 277 pemeriksaan rapid test.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, kapasitas tes terus ditingkatkan dengan cara menambah kemampuan laboratorium dalam menjalankan pemeriksaan. Sampai saat ini, terdapat 69 lab yang siaga melakukan pemeriksaan PCR dan 35 lab yang menjalankan pemeriksaan rapid test.

Baca Juga

"Ini kita himpun data dan spesimen akumulatif yang diperiksa sebanyak 229.334 spesimen. Hari ini kami lakukan pemeriksana spesimen dan validasi data tracing 9.359 spesimen," ujar Yurianto, Jumat (22/5).

Dari pemeriksana tersebut, tercatat ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 634 orang dalam 24 jam terakhir. Angka ini menurun dibanding penambahan pada Kamis (21/5) kemarin, sebanyak 973 orang dalam satu hari.

Kendati begitu, penambahan di atas 600 per hari masih menunjukkan laju penularan Covid-19 masih cukup tinggi. Total sampai Jumat (22/5), kasus positif Covid-19 sudah mencapai 20.796 orang.

Penambahan kasus terbanyak masih disumbang oleh Provinsi Jawa Timur, dengan 131 orang dalam satu hari terakhir. Kemudian diikuti DKI Jakarta dengan penambahan 99 kasus, Sulawesi Selatan dengan penambahan 71 kasus, dan Jawa Barat dengan 40 kasus tambahan dalam satu hari.

"Ini semuanya menggambarkan bahwa penularan masih terjadi. Bahwa di luar masih ada sumber penularnya. Bahwa di luar masih ada kelompok masyarakat yang rentan tertular. Bahwa masih ada hal-hal yang memungkinkan terjadinya penularan," ujar Yurianto.

Selain itu, pemerintah juga mencatat ada penambahan jumlah pasien sembuh sebanyak 219 dalam satu hari terakhir. Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sampai saat ini mencapai 5.057 orang. Sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah 48 orang, menjadi total 1.326 orang.

Perkembangan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) juga dirilis pemerintah. Per hari ini, jumlah ODP yang masih secara aktif dipantau sebanyak 47.150 orang. Sementara jumlah PDP yang masih diawasi secara aktif sebanyak 11.028 orang.

Yurianto kembali mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker saat terpaksa bepergian, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak saat berkomunikasi dengan orang lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement