Senin 25 May 2020 08:55 WIB

Pengungkapan Sabu Hampir 1 Ton Selamatkan Jutaan Jiwa

Polri diminta mengembangkan lebih jauh jaringan internasional peredaran narkoba.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Mas Alamil Huda
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (tengah) didampingi Kapolda Banten Irjen Fiandar (kiri) dan Kasatgasus Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo (kanan) memperlihatkan barang bukti paket sabu saat konferensi pers pengungkapan penyelundupan 821 kg sabu di Serang, Banten, Sabtu (23/5).
Foto: ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (tengah) didampingi Kapolda Banten Irjen Fiandar (kiri) dan Kasatgasus Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo (kanan) memperlihatkan barang bukti paket sabu saat konferensi pers pengungkapan penyelundupan 821 kg sabu di Serang, Banten, Sabtu (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kinerja satgasus Polri dan Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang berhasil mengamankan narkotika jenis sabu mencapai hampir 1 ton asal Iran dari jaringan pengedar internasional di Serang, Banten. Menurut dia, keberhasilan satgasus Polri memberantas peredaran narkoba akan makin membuat anak bangsa terbebas dari jerat kebiadaban narkoba.

"Salut untuk Polri. Pandemi Covid-19 rupaya tak menjadi halangan bagi para kriminal melancarkan aksi kejahatan. Mereka mungkin mengira Polri tak bisa mengendus lantaran disibukkan dengan Covid-19. Mereka lupa, personel Polri telah dilatih tetap sigap bekerja dalam kondisi apa pun dan situasi apa pun sehingga Covid-19 bukan halangan bagi Polri dalam menegakkan hukum serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Ahad (24/5).

Bamsoet mendorong Polri untuk mengembangkan lebih jauh jaringan internasional peredaran narkoba yang beroperasi di Indonesia sehingga bisa mendeteksi dan menangkap para bandar dan pengedar lainnya. "Polri tak boleh membiarkan para bandar dan pengedar narkoba berpesta pora di negeri ini. Pengungkapan peredaran narkoba yang hampir 1 ton ini setara dengan menyelamatkan generasi muda sebanyak 3.284.000 jiwa orang," tutur Bamsoet.

Mantan ketua DPR ini menambahkan, masih tingginya pasokan narkoba ke Indonesia disebabkan tingginya tingkat permintaan. Ia menilai hukum supply and demand tak bisa dilepaskan. Karena itu, perang memberantas narkoba tak bisa dilakukan sendirian oleh negara melalui Polri maupun aparatur negara lainnya.

"Butuh kerja sama dari masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran narkoba, khususnya edukasi di tingkat keluarga. Jika setiap keluarga bisa menjadi benteng bagi para anggota keluarganya, niscaya mau sehebat apa pun para bandar dan pegedar narkoba beroperasi, pada akhirnya mereka akan angkat kaki lantaran narkoba tak laku oleh anak bangsa," kata Bamsoet menegaskan. 

Sebelumnya, satgasus Bareskrim Mabes Polri menggerebek gudang penyimpanan narkoba jenis sabu-sabu seberat 821 kilogram di salah satu rumah toko (ruko) di Jalan Raya Takari, Lingkungan Kepandean Got, Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten. Sabu-sabu seberat hampir satu ton tersebut disimpan di dalam ruko yang berada di pinggir jalan di tengah permukiman warga.

"Hari ini kami rilis terkait dengan pengungkapan jaringan narkotika internasional dari Timur Tengah yang tadi malam bisa ditangkap kurang lebih jam 18.30 WIB," kata Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers pengungkapan kasus, Sabtu (23/5) lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement