REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan jumlah pasien positif Covid-19, dalam beberapa hari ini kembali bertambah. Tidak ada pasien yang terkonfirmasi sembuh.

"Berdasarkan data terakhir Selasa (26/5) pukul 12.00 WITA, secara kumulatif pasien positif Covid-19 sebanyak 174. Sebanyak 74 orang di antaranya masih dirawat dan 97 orang dinyatakan sembuh serta tiga orang meninggal dunia," kata Anggota Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Selasa.

Dari data itu, orang tanpa gejala tercatat 439, pasien dalam pengawasan (PDP) 205 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 74 orang. Dari data yang ada, menurutnya, tidak adanya pasien sembuh dalam tiga hari terakhir, yakni mulai tanggal 23 Maret sampai 25 Maret 2020. Sebaliknya, kasus positif Covid-19 selama tiga hari itu sebanyak 9 orang.

Dengan rincian, empat kasus positif Covid-19 terkonfirmasi pada tanggal 23 Mei, kemudian dua orang positif Covid-19 pada 24 Mei, dan terakhir pada 25 Mei terkonfirmasi tiga pasien positif Covid-19. "Padahal sehari sebelumnya, tanggal 22 Mei 2020, Kota Mataram berhasil mengkonfirmasi 18 orang pasien sembuh dan dua pasien positif Covid-19, sehingga jumlah pasien sembuh jauh lebih tinggi dibandingkan pasien yang masih dirawat," katanya.

Terkait dengan itu, Swandiasa berharap masyarakat membantu pemerintah dalam upaya menekan kasus Covid-19. Masyarakat diimbau agar tetap tenang, menjaga jaga jarak fisik dengan menghindari keramaian dan kurangi aktivitas di luar rumah.

Selain itu, masyarakat wajib menggunakan masker saat keluar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun dan melakukan pola hidup sehat. "Hal itu dimaksudkan agar penanganan penyebaran Covid-19, yang diupayakan pemerintah bisa berjalan efektif. Semoga hari ini, pasien terkonfirmasi sembuh lebih banyak dan tidak ada pasien baru yang positif Covid-19" katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika